Pemenang Koto Tinggi Gelar Pelatihan Batik Tulis

Pemerintah Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, Agam melaksanakan pelatihan batik tulis berlangsung di Balai Sidang KAN Koto Tinggi selama 15 hari.(ist)


Agam – Upaya peningkatan kapasitas perempuan di bidang home industry, Pemerintah Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, Agam melaksanakan pelatihan batik tulis berlangsung selama 15 hari.

Ketua pelaksana pelatihan batik tulis, Ade Triananda, Sabtu (20/11) menjelaskan, kegiatan pelatihan batik tulis tersebut, dibuka secara resmi oleh Wali Nagari Koto Tinggi, Geginda di Aula Balai Sidang Kerapatan Adat Nagari Koto Tinggi, Selasa (16/11) yang diikuti 16 peserta utusan Jorong se Nagari Koto Tinggi.

Geginda pada pembukaan mengharapkan, agar semua peserta untuk dapat mengikuti pelatihan dengan baik sampai selesai, sesuai materi serta praktek yang diberikan narasumber sekaitan ilmu batik tulis.

Baca Juga  Skuad Thailand Dapat Bonus Rp4,2 M Jika Hajar Vietnam di Semifinal Piala AFF 2020

Dijelaskan, dengan adanya program pelatihan batik tulis yang diselenggarakan Pemerintah Nagari Koto Tinggi dengan menghadirkan narasumber dari pembatik profesional. Mudah-mudahan akan lahir pelaku usaha batik di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, tentunya tidak terlepas pembinaan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Agam.

Pembukaan pelatihan sekaligus pembinaan batik tulis yang diselenggarakan Pemerintah Nagari Koto Tinggi 2021 itu diikuti 16 peserta, dihadiri  Kadis Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Agam, Kadis Dalduk KBPP dan PA Kabupaten Agam, Camat Baso, Ketua Bamus Nagari Koto Tinggi dan unsur pengurus lembaga nagari Koto Tinggi.

Adapun narasumber pelatihan,  Asnul Bahri dan Maryeni yang juga pengrajin batik tulis Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, sesuai harapan Wali Nagari Koto Tinggi, Geginda, ia mengharapkan, dengan melalui pelatihan batik tulis ini, agar perempuan Koto Tinggi memiliki kapasitas untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengangkat marwah perempuan di tengah masyarakat, ujar Ade Triananda.

Baca Juga  Agam Raih Perhargaan Tingkat Nasional

“Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus kita lestarikan, karena pada motif batik terkandung makna serta filosofi, seperti yang dilakukan perajin batik tulis Minang di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso dengan motif keberagaman sesuai dengan potensi yang ada di Agam, seperti motif harimau agam dipadukan dengan nuansa alam danau Maninjau serta bunga raflesia,” kata Maryeni perajin batik tulis Koto Tinggi.

Baca Juga  300 Siswa SMK Genus Dapat Laptop dari Yayasan INGG

Untuk menjadi pembatik yang baik ujar Maryeni, sangat diperlukan ketelatenan, kesabaran, kecermatan, disiplin ilmu, memotivasi diri serta dilandasi dengan kerja keras untuk bisa menghasilkan batik tulis berkualitas. (mus)


Editor : Yuniar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *