Jalan Raya Belimbing Rusak

Pengendara melintas jalan Belimbing, Kuranji yang dihiasi lubang besar, Sabtu (13/11). (ist)


Padang – Truk pengangkut tanah galian C (clay) dari Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Padang menuju Indarung diduga penyebab rusaknya jalan Raya Belimbing Kuranji.

Sejumlah titik Jalan Raya Belimbing, berlubang yang cukup dalam karena tidak kuat menahan beban tonase truk yang membawa galian C tanah clay tersebut. 

Pengendara harus hati-hati melewati jalan tersebut, kalau tidak ingin terjadi kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa. Begitu juga kendaraan roda empat, harus zik, zak untuk menghindari lobang menganga di tengah dan bibir jalan.

Lebih parahnya saat hujan lebat, sejumlah lubang jalan tersebut ditutup air, sehingga tidak kelihatan. Pengendara yang baru melewati jalan tersebut dan belum mengenal situasi medan, maka siap-siap untuk menerima resiko buruk.

Baca Juga  Sembunyi di Rumah Mertua, Pengedar Sabu di Padang Ditangkap Polisi

“Kami berharap pemerintah untuk segera mengatasi masalah ini, sebelum masyarakat yang memberontak. Sebab jalan ini tidak tahan dengan tonase truk melewatinya untuk pengangkut tanah galian C ini,” ujar salah seorang warga Kuranji kepada media ini, Sabtu (13/11).

Lebih parah lagi, truk pengangkut tanah galian C itu diperkirakan beratnya mencapai 20 ton lebih. Selain melewati jalan Raya Belimbing Kuranji, truk juga melewati jembatan baru Kuranji yang menghubungkan Kecamatan Pauh yang hanya diperuntukan mobil bertonase maksimal 8 ton.

Baca Juga  Peledakan Tebing Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Rusak 8 Rumah Dievaluasi

“Jika ini dibiarkan terus menerus, selain kerusakan jalan juga bisa merusak jembatan alternatif untuk menghubungkan Kuranji – Pauh. Kami warga Kuranji berharap pemerintah harus bertindak tegas dalam hal ini, sebelum warga beraksi keras,” tambahnya.

Jika jembatan itu rusak, sangat merugikan warga sekitarnya. Sebab itu jalan alternatif dari Kuranji – Pauh yang sangat mempersingkat jarak. Sebelum jembatan itu bisa dilewati maka warga harus melewati jalan melingkar dengan waktu tempuh setengah jam lebih.

Pantauan Singgalang, selain merusak badan dan bahu jalan, truk juga penyebab volusi udara. Sebab tanah clay yang dibawa ada berserakan di jalan. Jika cuaca panas, maka debu berterbangan ketika dilalui kendaraan. Akibatnya masyarakat yang berada di lokasi tersebut bersiap-siap untuk menghirup udara kotor. Begitu juga sebaliknya, jika musim penghujan maka jalan jadi becek.(mus)

Baca Juga  Peluang Verstappen Tabrak Hamilton di F1 Abu Dhabi Demi Juara Dunia


Editor : Yuniar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *