saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama Lembaga Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak (LPKTKPA) Pariaman di Pariaman, Jumat (19/11).(ist) |
Pariaman – Bibit-bibit paham komunis sekarang tampak mulai muncul. Gerakan radikalisasi pun terlihat. “Ini tidak bisa dibiarkan. Harus diantisipasi. Salah satunya, yaitu dengan memupuk kembali semangat dan nilai-nilai kebangsaan,” kata John Kenedy Azis, Anggota DPR/MPR-RI.
Hal itu disampaikan John Kenedy Azis ketika melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama Lembaga Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak (LPKTKPA) Pariaman di Pariaman, Jumat (19/11).
Menurut H. John Kenedy Azis, Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dianggap penting, yaitu untuk melawan pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa. Atau, paling tidak mengingatkan masyarakat bahwa NKRI itu adalah harga mati.
Pada kesempatan itu, John Kenedy Azis juga sempat mendorong generasi muda untuk jadi wirausahawan. Tidak menjadi PNS atau karyawan. Sebab, jika semua memimpikan jadi PNS atau karyawan, ekonomi Indonesia bisa dikuasai orang luar.
Jadi, terkait hal itu, menurut politisi Partai Golkar tersebut bakat kewirausahaan yang telah dimiliki seseorang harus dikembangkan. “Apalagi kita orang Minang yang, sejak dulu telah terkenal dengan sifat pengusaha dan keuletannya dalam berusaha,” ujarnya.
Acara Sosialisasi 4 Pilar yang berlangsung selama kerungan lebih dua jam itu, tampak juga dihadiri Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin.
Wakil Walikota itupun sempat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memohon kepada John Kenedy Azis yang kebetulan duduk di Komisi VIII agar membatu Pemko Pariaman memperjuangkan dalam hal kelanjutan pembangunan mesjid terapung.
“Saya yakin, sebagai Anggota Komisi VIII, Pak John Kenedy Azis bisa membantu karena bermintra dengan Kementerian Agama,” ulasnya.
Menanggapi hal itu, John Kenedy Azis pun meminta proposal pembangunan masjid terapung tersebut untuk dia bawa ke Kementerian Agama. Ajukan dan, nanti akan dia coba mengiringinya ke kementerian.(heri)
Editor : Edwardi