Bukittinggi – Pengembangan inovasi berbasis permasalahan yang terdapat dimasyarakat terus dilakukan para dosen di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT UNP). Hal ini dikatakan sebagai bagian dari sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan.
Adalah dua dosen FT UNP, Dr. Waskito, MT., dan Drs. Andrizal, M.Pd., telah berhasil menciptakan inovasi berbasis riset, berupa alat pengering udara untuk kegiatan pengecatan body mobil.
“Mitra kami dalam kegiatan itu adalah bengkel reparasi dan painting bodi mobil yang berada di Bukittinggi,” kata Waskito kepada Singgalang, kemarin.
Dituturkannya, permasalahan mitra dalam pengecatan bodi mobil adalah terdapatnya kandungan air yang berada pada kompresor yang digunakan untuk pengecatan. “Berdasarkan masalah itulah, kami lahirkan inovasi alat pengering kadar air pada kompresor dengan sistem pendinginan udara,” sebutnya didampingi rekannya Andrizal.
Pembuatan alat lanjut keduanya, dilakukan di Workshop Teknik Mesin FT UNP. Dalam pembuatan alat melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana penelitian. “Hasil penelitian diintegrasikan dalam pengabdian kepada masyarakat dengan mitra bengkel Total Auto Body dan Community Auto Body Repair,” terangnya.
Dijelaskannya, konsep alat pengering yang dibuat adalah dengan menggunakan mekanisme pendingin yang menjadikan uap air menjadi berat dan mengendap dalam tabung penyimpanan, sehingga udara yang dialirkan untuk proses pengecatan sudah tidak mengandung kadar air.
Hasil pengecatan dengan udara yang tidak mengandung kadar air sangat berbeda dengan yang biasanya. Hasilnya cenderung lebih lembut dan merata.
Dari hasil riset, udara hasil dari kompresor untuk pengecatan yang biasa digunakan itu mengandung 68% tingkat kelembapan sedangkan udara yang dihasilkan dengan alat pengering udara ini menghasil kan 38% tingkat kelembapan udara. “Nilai ini sudah dikategorikan udara sangat kering. Bila manusia menghirup urara dengan tingkat kelembapan 38% ini maka tenggorokan langsung terasa kering dan akan mengakibatkan batuk,” sebut Waskito.
Untuk proses pengecatan body mobil hasil udara yang keluar dari alat ini sangat bagus dan membuat hasil pengecatan berkualitas.
Alat ini sudah diserahterimakan kepada mitra sebagai implementasi hasil riset. Implentasi alat akan terus di evaluasi untuk mendapat masukan dari mitra. “Alat ini akan dipatenkan karena merupakan inovasi baru. Selain itu publikasi berupa karya ilmiah dari inovasi yang dikembangkan juga sedang dilaksanakan,” pungkas keduanya.
Kepala Bengkel Total Auto Body, Yudistira menyampaikan terima kasih terhadap terobosan dan inovasi yang dilakukan dosen FT UNP tersebut. Selama ini, kandungan air dalam udara yang digunakan dalam pengecatan menurutnya sangat mengganggu kualitas hasil pengecatan. “Tak jarang kami harus melakukan pengulangan proses pengecatan bila terjadi cacat akibat terdapatnya kandungan air,” sebutnya.
Sama halnya dengan Yudistira, Ari sebagai Kepala Bengkel Community Auto Boby Repair juga mengungkapkan permasalahan yang sama. (von)
Editor : Musriadi Musanif