Dosen Jurusan Pariwisata FPP UNP yang melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Nagari Salibutan foto bersama di landmark Pemandian Lubuk Napa dengan masyarakat setempat. (ist) |
Lubuk Alung – Pemandian Lubuk Napa di Nagari Salibutan, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Apalagi, pemandian yang merupakan bendungan irigasi itu mulai diminati wisatawan.
Melihat potensi yang cukup besar ini, dosen dari Jurusan Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP), Universitas Negeri Padang (UNP) telah melakukan pengabdian masyarakat di sana dengan memberikan pelatihan pengelolaan Pemandian Lubuk Napa tersebut kepada warga setempat.
“Kami melakukan pengabdian kepada masyarakat di nagari itu dengan memberikan pelatihan pengelolaan objek wisata dengan materi tentang manajemen organisasi, manajemen objek wisata, dan segi-segi praktis dalam pertolongan pertama pada kecelakaan pada aktivitas wisata air,” kata Ketua Tim, Hijriyantomi Suyuthie didampingi anggotanya Feri Ferdian, Youmil Abrian dan Rian Surenda kepada Singgalang, kemarin.
Pelatihan disampaikannya telah dilaksanakan pada 5 September 2021 lalu oleh seluruh tim pengabdian masyarakat. Kegiatan itu diikuti sepuluh orang perwakilan kelompok sadar wisata dan masyarakat yang terlibat dalam proses penyelenggaraan aktivitas wisata di objek wisata Pemandian Lubuk Napa.
Feri Ferdian yang menyampaikan materi tentang manajemen organisasi mengatakan pentingnya organisasi dan struktur organisasi dalam pengelolaan objek wisata. “Pemaparan materi pelatihan tentang manajemen organisasi bertujuan untuk mem berikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya tergabung ke dalam organisasi kelompok sadar wisata, sehingga legalitasnya dapat diakui dan program-program kemitraan dalam pengembangan objek wisata kedepannya bisa dilakukan,” kata Feri pula.
Dia mendorong, peserta pelatihan segera membentuk organisasi kelompok sadar wisata. Wali Nagari Salibutan secara administrasi diharapkan membuatkan pengantar ke Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman untuk mengeluarkan Surat Keputusan Organisasi Kelompok Sadar Wisata Pemandian Lubuk Napa beserta kepengurusannya.
Sebagai Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat di Nagari Salibutan,
Hijriyantomi Suyuthie memaparkan materi tentang Manajemen Pengelolaan Objek Wisata, khususnya yang terkait tata cara mengelola objek wisata yang baik. “Dalam mengelola objek wisata, penting menerapkan Sapta Pesona dengan melakukan penataan masyarakat yang berjualan, penataan perparkiran, fasilitas umum seperti toilet dan mushalla, serta tempat sampah,” katanya.
Sementara narasumber lainnya, Anton Komaini pada sesi akhir pelatihan memaparkan materi tentang segi-segi praktis dalam pertolongan pertama pada kecelakaan dalam aktivitas wisata air. Tak cuma pemahaman, peserta juga dibekali dengan keterampilan pertolongan pertama pada kecelakaan di objek wisata ini. Pemaparan materi ini dinilai sangat penting, dikarenakan aktivitas berwisata air merupakan aktivitas wisata yang beresiko, baik yang disebabkan kecelakaan maupun yang berasal dari penyakit.
Tak sekadar pelatihan, tim pengabdian masyarakat juga memberikan bantuan, berupa ban renang dan landmark huruf timbul yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mengabdikan diri mereka yang pernah menyambangi objek wisata Pemandian Air Napa. “Kami memberikan bantuan itu sebagai pemicu masyarakat untuk mengelola objek wisata ini dengan baik dan merasakan manfaat dari adanya kegiatan kepariwisataan di sana,” tegasnya.
Tim Pengabdian Masyarakat FPP UNP ini sangat senang, karena peserta pelatihan sangat aktif mengikuti kegiatan yang mereka laksanakan. Makanya, tim pengabdi merencanakan untuk melanjutkan kegiatan pengabdian di Nagari Salibutan dan menjadikan daerah itu sebagai nagari binaan. “Harapan kami, nagari ini bisa jadi destinasi wisata, karena banyaknya potensi objek wisata yang dimiliki, seperti Air Terjun Nyarai, Air Terjun Belek, Lubuk Ngungun, dan Lubuk Batu Tudung,” tegas seluruh anggota tim. (mus)
Editor : Yuniar