Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar menyeberang sungai mengunjungi warga korban tanah longsor di Kecamatan Linggo Sari Baganti. (ist) |
Painan – Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengunjungi warga korban tanah longsor di Kecamatan Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti, Selasa (2/11) lalu.
Untuk bisa bertemu dengan mereka yang menderita kerugian akibat bencana tersebut, di Nagari Lagan Mudiak, Kecamatan Linggo Sari Baganti, bupati bersama rombongan harus berjalan kaki, menelusuri bukit dan menyeberangi sungai menjelang sampai ke lokasi rumah warga.
Kondisi tersebut harus dilalui karena lokasi rumah warga yang terkena tanah longsor terpencil dan tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. “Kalau tidak lewat mobil kita jalan kaki saja pak camat, yang penting kita bisa bertemu warga ditimpa bencana,” kata Bupati Rusma Yul Anwar.
Hal tersebut dialami bupati dan rombongan ketika mengunjungi warga yang rumah tertimpa tanah longsor di Kampung Lagan Gadang dan Batu Joleang Nagari Lagan Mudiak, Kecamatan Linggo Sari Baganti.
Pada wilayah Nagari Lagan Mudiak terdapat tiga Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya tertimpa tanah longsor, yaitu tiga KK berada di Kampung Batu Joleang, yaitu Jamaludin, Para dan Edrusin. Sedangkan di Kampung Lagan Gadang dua KK, yaitu Ridwan dan Bujang Syahrial.
Menurut Camat Linggo Sari Baganti, Busrasol didampingi Walinagari Lagan Mudiak, Iwat Jali, kondisi rumah korban di Lagan Mudiak bervariasi ada rusak berat dan sebagian rusak ringan akibat di terjang tanah longsor. Beruntung bencana tanah longsor tidak menimbulkan korban jiwa.
Lebih lanjut dikatakan, kini korban yang rumahnya rusak berat terpaksa menumpang di rumah sanak famili. Dalam kunjumgan tersebut bupati menyerahkan bantuan kepada masing masing KK, berupa famili kit, terpal, tikar, kasur, kit ware, makanan siap saji, selimut 2 lembar, makanan anak-anak berupa roti dua paket dan lainnya.
Sebelumnya, di hari yang sama Bupati Rusma Yul Anwar, juga sudah mengunjungi warga yang rumahnya tertimpa tanah longsor di Kecamatan Ranah Pesisir, sebanyak empat KK di Nagari Sungai Tunu Utara dan Pelangai.
Rincian, tiga KK di Kampung Koto Panjang., atas nama korban Milus, Vega dan Rusli. Selanjutnya, 1 KK di Kampung Aia Batu Pelangai atas nama Ekisman Juhara. Kondisi rumah korban umumnya rusak berat akibat diterjang tanah longsor. Beruntung bencana tanah longsor tidak menimbulkan korban jiwa. Kini korban terpaksa menumpang di rumah sanak famili.
Bupati pada kesempatan itu menyarankan agar korban pindah ke lokasi lain yang lebih aman, karena tanah bukit yang berada di belakang rumah korban sangat labil dan sangat beresiko keselamatan jiwa. “Terkait dengan relokasi ke tempat yang lebih aman tolong bicarakan dulu dengan pihak keluarga. Keselamatan jiwa lebih utama dan jangan lagi mendirikan bangunan rumah di lokasi rawan,” ingat bupati.
Bupati menambahkan, pihaknya segera menurunkan tim teknis dari BPBD dan Dinas Perkimtan Kabupaten Pesisir Selatan melakukan survei rumah yang rusak akibat tanah longsor. “Jadi tim yang akan menentukan nanti program yang tepat untuk bantuan pembangunan rumah korban tanah longsor tersebut,” katanya.(von)
Editor : Musriadi Musanif