Bupati Pasaman Barat Hamsuardi meninjau lokasi banjir dan tanah longsor di Paroman Talamau. |
Pasbar – Banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Bencana alam tersebut menimbulkan kerugian materiel hingga Rp1,76 miliar.
“Longsor dan banjir menimbulkan kerusakan infrastruktur, barang milik masyarakat dan lahan pertanian,” kata Plt Kepala BPBD Pasaman Barat Azhar di Simpang Empat, Sabtu (13/11/2021).
Dari data yang dikumpulkan, nilai kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasilitas umum dan barang milik masyarakat mencapai Rp560 juta. Kerugian masyarakat akibat gagal panen serta terhambatnya usaha mencapai Rp1,2 miliar
“Dengan demikian total kerugian sementara mencapai Rp1,76 miliar,” ujarnya.
Dia merinci banjir di Kenagarian Talu mengakibatkan 3 unit rumah penduduk terendam sehingga empat kepala keluarga mengungsi, serta terancamnya sawah masyarakat sekitar 10 hektare.
Kemudian banjir di Kenagarian Sinuruk mengakibatkan sepuluh unit rumah masyarakat terendam banjir sehingga 20 kepala keluarga mengungsi, serta terancamnya sawah masyarakat sekitar 15 hektare.
Selanjutnya longsor di Jorong Paroman Kenagarian Sinuruik mengakibatkan satu unit rumah mengalami rusak berat, serta 140 kepala keluarga terdampak longsor, rusaknya pipa saluran PDAM sepanjang 250 meter beserta bak penampungan dan terancamnya areal sawah masyarakat sekitar 31 hektare.
BPBD Pasaman Barat saat ini mendistribusikan air bersih bagi warga korban banjir di Jorong Paroman Nagari Sinuruik dan bencana longsor di Paroman berupa beras, mi instan, makanan ringan dan minyak goreng.
“Selain itu pembersihan jalan dan rumah dari lumpur oleh tim pemadam kebakaran dan Pembuatan posko penanggulangan bencana di kantor Wali Nagari Sinuruik,” katanya. (Heri)
Editor : Musriadi Musanif