Bupati Tanah Datar Eka Putra menyerahkan bibit jagung unggul, di sela-sela kegiatan Program Lumbung Pangan Baznas, guna memenuhi kebutuhan pakan ternak.(ist) |
Tanah Datar – Sedikitnya terdapat 2,5 juta ekor ayam di Kabupaten Tanah Datar. Ternak unggas itu butuh pakan sebanyak 150 ton jagung setiap hari. Butuh program strategis untuk memenuhi kebutuhannya.
Demikian dikatakan Bupati Tanah Datar Eka Putra, saat memberi sambutan pada peluncuran bertanam jagung, yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tanah Datar lewat Program Lumbung Pangan. Penanaman perdana dilakukan di lahan milik Kelompok Tani Limau Puruik Jorong Nusa Indah, Nagari Lubuak Jantan,
“Kami berharap Baznas betul-betul menyalurkan zakat kepada orang yang benar-benar tepat dan sesuai dengan program-program unggulan pemerintah. Perlu diketahui, jagung adalah salah satu target kami, karena kita tahu di Tanah Datar ini ada lebih kurang 2,5 juta ekor ayam milik peternak. Itu membutuhkan pakan jagung sekitar 150 ton/hari, namun untuk memenuhi itu para peternak ayam masih mencari dan membeli jagung dari luar, sebab produksi jagung kita di Tanah Datar tidak mencukupi,” katanya.
Bupati berharap, bantuan program Baznas kepada kelompok tani, dalam bentuk penanaman jagung itu, haruslah benar-benar dengan memberikan bibit yang unggul agar hasilnya juga maksimal.
Kalau masih ada masyarakat yang memiliki lahan kosong dan ingin menanam jagung, Kami juga telah menyiapkan bantuan bibit jagung unggul melalui Dinas Pertanian,” sebutnya.
Menurut Eka, hal itu dilakukan sebagai solusi masalah bibit jagung yang selama ini dikeluhkan banyak yang tidak unggul, sehingga hasil panenannya tidak maksimal, bahkan rugi karena tidak mampu menutupi ongkos produksi.
“Kita masih kekurangan jagung kalau dihitung per harinya, dengan adanya agenda Baznas hari ini, ini sangat luar biasa. Harapan kami, semua masyarakat petani di Tanah Datar sudah bisa swasembada jagung, bila perlu kita juga bisa mengekspor jagung ke daerah lain seperti Kabupaten Limapuluh Kota yang kebutuhan jagungnya juga tinggi,” kata Bupati.
Lebih jauh Bupati juga sampaikan, bahwa jagung merupakan komoditi potensial yang perlu terus dikembangkan. Dan kepada kelompok tani dipesankan agar bisa mempergunakan kesempatan ini dengan serius dalam bercocok tanam dengan harapan kalau saat ini kelompok menerima zakat namun nantinya akan beralih menjadi muzaki atau pemberi zakat.
Sementara kepada jajaran dinas pertanian juga diminta untuk melakukan pendampingan terhadap program ini. “Jangan biarkan petani sendiri, dampingi mereka terus sampai panen agar hasilnya nanti akan bagus,” pesannya.
Di kesempatan yang sama Ketua Baznas Tanah Datar Yasmansyah, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Bupati Tanah Datar terhadap Baznas.
Dikatakannya, program Lum bung Pangan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh Baznas Tanah Datar. ‘’Program ini pertama kita berikan kepada tujuh orang mustahik di Jorong Nusa Indah Nagari Lubuak Jantan ini, mereka kita berdayakan untuk menanam jagung,” ujar Yasmansyah.
Kenapa jagung? Tambah Yasmansyah, karena alasannya saat ini kebutuhan jagung di Tanah Datar sangat banyak sementara pasokan terbatas. Sehingga para peternak ayam harus mengimpor jagung dari luar kabupaten sampai luar provinsi. Hal inilah yang membuat program Lumbung Pangan memulai dengan gerakan menanam jagung.
“Hari ini kita sengaja melakukan launching program menanam jagung di Tanah Datar ini bersama Bapak Bupati, tentunya program ini sudah kita sinkronisasikan dengan program Pemda dalam rangka mensejahterakan masyarakat,” jelas Yasmansyah lagi.
Selain itu, menurut Yasmansyah pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait agar program Lumbung Pangan Baznas dengan gerakan menanam jagung serta program lainnya di Tanah Datar bisa saling bersinergi dengan program-program pemerintah.
“Untuk program ini, modal dan pengolahan lahan semuanya biayanya kami sediakan sebesar 35 juta. Kami berharap kepada dinas pertanian melakukan pendampingan dan pembinaan, sehingga hasilnya nanti lebih baik,” jelasnya.(heri)
Editor : Musriadi Musanif