Seusai membuka kegiatan bimbingan teknis sadar wisata Wagub Audy Joinaldy dan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial berfoto bersama peserta, Rabu (20/10). (ist) |
Padang – Sumatera Barat (Sumbar) diminta fokus menggarap pasar wisatawan domestik karena prospeknya lebih menjanjikan di masa pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sadar Wisata yang digelar Dinas Pariwisata Sumbar di Hotel Axana, Padang, Rabu (20/10). “Di masa pandemi sulit bagi kita menarik kunjungan turis mancanegara karena terganjal pandemi Covid-19,” ujar Audy Joinaldi.
BPS Sumbar belum lama ini merilis, bahwa angka kunjungan wisata di Sumbar merosot tajam selama pandemi. Jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada bulan Juni 2021 masih dinyatakan nihil.
Sejak merebaknya Covid-19 di Sumatera Barat pada Maret 2020, kunjungan wisatawan mancanegara mulai nihil mulai April 2020.
BPS mencatat, kunjungan terakhir wisatawan mancanegara ke provinsi ini yakni Maret 2020 sebanyak 2.530 orang.
Melihat hal itu, Wagub menyatakan Sumbar harus melihat pasar wisatawan domestik. ”Meski kita belum semaju daerah lain, seperti Bali yang kini serius memasarkan pariwisatanya di pasar domestik, sudah semestinya kita garap pasar domestik.
Wagub menekankan, bahwa Sumbar kaya akan potensi (wisata alam, senni-budaya, kuliner, sejarah) pariwisatanya namun hal itu tak cukup untuk menarik kunjungan wisatawan. Ada hal-hal yang mesti dipahai dan dilakukan, agar wisatawan datang dan betah selama berada di Ranah Minang. “Salah satu contoh saja, jangan ada masyarakat yang buang sampah sembarangan di kawasan destinasi wisata. Jika itu ada, maka akan memberikan kesan yang buruk pada wisatawan,” katanya.
Di samping itu yang tak kalah pentingnya adalah pelayanan, Sumbar harus bisa membeikan pelayann yang prima kepada wisatawan.
Menurutnya, jika pariwisata Sumbar ingin maju maka harus menerapkan Sapta Pesona. Ini, katanya, merupakan konsep sadar wisata dengan dukungan peran serta masyarakat sebagai tuan rumah destinasi, dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif, yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata melalui 7 (tujuh) unsur yakni: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menjelaskan, besarnya dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata telah mendorong pihaknya untuk mengubah strateginya, salah satunya mengubah quantity tourism menjadi quality tourism. Perubahan strategi ini juga memerlukan dukungan dari berbagai komponen, salah satunya Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata danEkraf yang lebih mumpuni, agar mampu menarik wisatawan lebih banyak tinggal dan membelanjakan uangnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 140 peserta dari Kabupaten Pesisir Selatan, pada hari pertama mereka mengikuti diskusi dan bimbingan dari sejumlah pembicara. Pada hari Kedua, Kamis (21/10), mereka akan mengikuti peninjauan ke Green Talao Park di Pariaman. (heri)
Editor : Musriadi Musanif