PWM Sumbar Buka Sekolah Cabang di Kinali

Para peserta Sekolah Cabang dan Ranting Muhammadiyah, lakukan studi lapangan ke salah satu unit usaha yang dikembangkan Muhammadiyah Cabang Kinali, Pasaman Barat. (ist)

Pasaman Barat  – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, melalui Lem baga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), Sabtu (16/10), melaksanakan kegiatan berjuluk Sekolah Cabang dan Ranting Muhammadiyah Sumbar.

Wakil Ketua PWM Sumbar Dr. Bakhtiar menjelaskan, kegiatan itu dipusatkan di Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, diikuti Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lubukbegalung, Padang; PCM Limo Kaum, Tanah Datar; PCM Tamiang Ujunggading; PCM Talu; Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang; Tanah Datar; dan Pasaman Barat.

”Kegiatannya dalam rangka penguatan, pengayaan, dan pengalaman lapangan dengan narasumber Sekretaris PDM Pasbar Mizlan, Ketua PCM Kinali Khusnan, dan PWM Sumbar,” jelas Bakhtiar.

Selain kegiatan bersifat tutorial, para peserta juga melakukan studi tiru dengan melihat langsung ke lapangan, dalam hal ini adalah amal usaha yang dikelola PCM Kinali yang meliputi usaha perabot, sarang walet, bengkel, showroom sepeda motor, dan produk paving block.

Dengan kegiatan seperti ini, ujarnya, para peserta diharap dapat mewujudkan cabang Muhammadiyah yang kuat di daerah masing-masing, sekaligus menghadirkan dakwah dan amal usaha yang inovatif.

Baca Juga  Gunung Merapi Erupsi, Ratusan Warga Desa Glagaharjo Mengungsi

Turut mendampingi peserta selama mengikuti kegiatan di antaranya Ketua LPCR PWM Sumbar Ki Jal Atri Tanjung, yang didampingi Wakil Ketua Adi Bersama, Sekretaris Al Iman Yunus, Bendahara Syahrial P, dan Sekretariat Nofrizal.

Sebelumnya, LPCR PWM Sumbar juga melakukan kegiatan pembinaan cabang ke Solok Selatan. Agendanya bernama konsolidasi organisasi serta penguatan cabang dan ranting Muhammadiyah di lingkungan PDM Solsel.

‘’Alhamdulillah, dengan didampingi PDM Solok Selatan dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang menjadi sasaran, target yang sudah ditetapkan bisa dicapai dengan baik,’’ kata Bakhtiar.

Menurutnya, target tim LPCR yang berada di Solsel, Sabtu-Ahad (8-9/10) itu, di antaranya melakukan penguatan pimpinan dan  kepemimpinan daerah dan cabang, serta membentuk ranting yang belum ada PRM-nya di tingkat nagari. Selain itu, katanya, PDM Solsel juga sudah melakukan reposisi pimpinan.

Bakhtiar mengatakan, penambahan ranting di lingkungan PCM Sungai Pagu ditargetkan tiga ranting lagi menjelang pelaksanaan muktamar tahun depan. Selain di Sungai Pagu, penguatan cabang dan ranting juga dilakukan di PCM Koto Parik Gadang Diateh, di Limpawung Taratak Paneh.

Baca Juga  Tim Pengabdian Tata Boga FPP UNP Mengadakan Pelatihan Kuliner Halal bagi Pengelola Homestay di Nagari Harau

Bagi Persyarikatan Muhammadiyah, menurut Bakhtiar, ranting menjadi faktor penentu, karena posisinya sebagai institusi organisasi yang bersentuhan langsung dengan anggota dan masyarakat.

‘’Sebagai lembaga yang diamanahkan pesyarikatan, LPCR sudah terbilang sangat aktif dalam melakukan konsolidasi cabang dan ranting. Tidak saja di kawasan perkotaan, tetapi juga menjangkau ranting-ranting terjauh, termasuk di kawasan pesisir barat Sumatera dengan akses transportasi kendaraan bermotor yang terbilang masih sulit,’’ jelasnya.

Dosen UIN Imam Bonjol itu menegaskan, mengintensifkan turun ke lapangan merupakan upaya LPCR PWM Sumbar untuk mendirikan, membina, dan mengembangkan cabang atau ranting Muhammadiyah, sebagai upaya mengejar ketertinggalan dalam segala hal, termasuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), memajukan organisasi, membina kelompok tani, nelayan, dan lain-lain.

Setiap kali turun ke lapangan mendampingi LPCR, Bakhtiar juga senantiasa mengingatkan pimpinan cabang, ranting, anggota dan simpatisan Muhammadiyah setempat agar senantiasa konsisten dengan khittah perjuangan persyarikatan.

‘’Keberadaan Muhammadiyah harus memberi manfaat luas bagi masyarakat. Untuk itu, Muhammadiyah membutuhkan jaringan organisasi yang kuat. Pengembangan cabang dan ranting, termasuk mendirikan ranting-ranting baru, menjadi langkah nyata kita bersama untuk memperkokoh eksistensi Muhammadiyah,’’ jelasnya.

Baca Juga  Pahlawan Bertaruh Nyawa Demi Bangsa

Secara organisasi, saat ini PWM Sumbar menaungi sedikitnya 797 ranting, 146 cabang, dan 19 daerah. Sementara amal usahanya meliputi satu universitas, satu perguruan tinggi yang dikelola Aisyiyah, BMT lima unit, Rumah Sakit Umum dua unit, Poliklinik/Rumah Sakit Pratama empat unit, Balai Pengobatan dua unit, dan satu komplek pertokoan di Masjid Taqwa Padang.

Berikutnya; masjid dan mushalla 291 unit, panti asuhan 42 unit, apotik dua unit, tanah 1.612 persil, Taman Kanak-kanak 138 unit, Ibtidaiyah enam unit, SD 33 unit, MTsM 44, SM PM 17, Aliyah 16, SMA 112, SMK lima, Pondok Pesantren enam, dan satu unit Madrasah Muallimin.(mus)


Editor : Yuniar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *