Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme

Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD.,  Ketua Senat UNP, Prof Sufyarma bersama guru besar memasuki ruangan wisuda. (Ist)

Padang – 1 Oktober yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila merupakan momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengingat perjalanan sejarah dalam mempertahankan ideologi negara. 

Perjuangan itu perlu diingat setiap generasi agar bisa dijadikan cermin dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, PhD., dalam pidatonya di hadapan wisudawan periode 124, Minggu (3/10) dengan judul Kontribusi Perguruan Tinggi LPTK dalam Menginternalisasikan Nilai-nilai Pancasila melalui Ranah Pendidikan. 

Menurut rektor, Pancasila merupakan tanggung jawab bersama segenap komponen bangsa dan lembaga negara. “Nilai-nilai Pancasila ini perlu diinterpretasikan pada semua warga negara, terutama generasi muda yang dapat dilakukan melalui pendidikan yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan saling bekerjasama,” sebut rektor.

Sebagai pimpinan perguruan tinggi, rektor menekankan perguruan tinggi sebagai titik sentral dalam membangun peradaban bangsa yang bermartabat dan berkeadilan dalam upaya membina perdamaian masyarakatnya. “Perguruan tinggi khususnya LPTK tidak hanya sekedar mimbar akademik, tapi juga sebagai dakwah candradimuka dimana karakter, akhlak, atau akal budi dijunjung tinggi,” tegasnya.

Baca Juga  Walikota Pariaman Serahkan Sertifikat Tanah Hibah untuk Danlantamal II Padang

Lebih dari itu perguruan tinggi hadir mempertegas nilai persatuan antara nasionalisme dan religiusitas sebagai dua entitas yang menjadi pilar kepribadian bangsa yang luhur. “Pendidikan Pancasila yang menjadi Mata Kuliah Umum wajib di semua perguruan tinggi adalah bukti bahwa kampus menjadi wadah pembinaan nasionalisme,” sebut mantan Ketua Kopertis Wilayah X itu. 

Lebih jauh disebutkannya, Pendidikan Pancasila diimplementasikan untuk dapat memagari mahasiswa dari berbagai ancaman multidimensional yang menggerus rasa nasionalisme. Sekaligus sebagai antisipasi masuknya radikalisme ke kampus-kampus dengan karakter dan doktrin anti negara dan anti terhadap sistem negara Indonesia. “Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi LPTK tentu diharapkan memberi efek yang jelas bagi terselenggaranya pendidikan yang menanamkan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme, sehingga peran Pancasila di perguruan tinggi, yaitu sebagai pembentuk “civic disposition” yang dapat menjadi landasan untuk pengembangan “civic knowledge” dan “civic skills” mahasiswa,” tegas rektor lagi.

Baca Juga  Banjir Rob Terjang Permukiman Warga di Padang, Puluhan Rumah Terendam Air Laut

Prof. Ganefri juga mengatakan, pimpinan perguruan tinggi harus berani mengambil kebijakan membumikan Pancasila sebagai landasan pendidikan karakter segenap civitas akademikanya. Kampus harus berperan sebagai laboratorium dan praktik berdemokrasi, praktik toleransi, dan keberagaman. “Implementasi nilai-nilai Pancasila bisa menjadi paket keunggulan yang merupakan pendiri masing-masing kampus,” ujarnya.

Khusus di UNP, sebagai satu dari 12 LPTK di Indonesia, telah memiliki Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dan sejak 2018 telah mendirikan Pusat Kajian Pancasila (PKP-UNP). “Para mahasiswa dan khususnya wisudawan UNP agar bisa menjadi agen-agen terdepan dalam mentransformasikan nilai-nilai luhur Pancasila di tengah masyarakat melalui program-program yang ada. Setelah lulus, tetap membangun karakter Pancasilais secara organik dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat berdasarkan bidang ilmu dan profesinya masing-masing di dunia kerja,” pungkas rektor. 

Baca Juga  Etape II Tour de PDRI Diikuti dengan Antusias

Sementara itu, pada wisuda periode 124 ini, rektor mewisuda sebanyak 3.032 lulusan. Mereka diwisuda dengan protokol kesehatan yang ketat. Supaya tak ada kerumunan yang banyak dan sistem jaga jarak bisa terlaksana dengan baik, wisuda dibagi selama lima hari sejak Sabtu (2/10) hingga Selasa (5/10). (von)


Editor : Yuniar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *