Peserta Pelatihan Pemandu Wisata Budaya foto bersama di sela-sela kegiatan. Dengan melandainya kasus Covid-19, sektor pariwisata di Tanah Datar diharap kembali bangkit.(ist) |
Tanah Datar – Pembangunan bidang kepariwisataan merupakan bagian terpenting dalam program pemerintah daerah. Pada RPJMD Tahun 2021-2026, sektor ini termaktub pada misi keempat.
Demikian dikatakan Bupati Tanah Datar Eka Putra, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Iqbal Ramadi Payana, Jumat (15/10), pada saat membuka kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora), di Batusangkar.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan kini memasuki tahun kedua, menyebabkan lumpuhnya sektor kepariwisataan. Kunjungan wisatawan ke tempat-tempat wisata jadi turun drastis, karena pemerintah memberlakukan pembatasan-pembatasan perjalanan, sebagai upaya memutus rantai penularan Virus Corona yang menjadi penyebab penyakit infeksi saluran pernafasan itu.
‘’Pandemi Covid-19 salah satu faktor utama penurunan kunjungan wisatawan di Indonesia, namun dengan kondisi Kabupaten Tanah Datar yang kini sudah masuk Level 2, kita sudah dapat menggelar berbagai iven dan membuka tempat wisata, tetapi harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,’’ katanya.
Bupati menegaskan, pelatihan pemandu wisata yang dilaksanakan ini merupakan salah satu solusi untuk membangkit kejayaan pariwisata Tanah Datar. Sebab, imbuhnya, melalui pelatihan para pemandu yang merupakan ujung tombak pengembangan pariwisata, dapat memiliki keterampilan dan memahami destinasi wisata dengan sebaik-baiknya.
‘’Suksesnya seorang pemandu wisata, ketika ia membuat perjalanan wisatawan lebih menyenangkan, dan pengunjung ingin mengulangi perjalanan wisatanya. Karena itu, tingkatkan profesionalisme dan kualitas layanan,’’ ujarnya.
Panitia Pelaksana Efrison yang juga merupakan kepala bidang Pariwisata Dinas Parpora menjelaskan, pelatihan berlangsung 15-17 Oktober 2021 dengan 40 orang peserta. Tujuannya, kata dia, dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya dan peran masyarakat, serta mempersiapkan SDM kepariwisataan dalam menghadapi bangkitnya lagi sektor yang diyakini memiliki efek ekonomis tinggi terhadap masyarakat itu.
Dalam rangka mendukung kebangkitan dunia pariwisata Tanah Datar, dukungan juga datang dari jajaran perguruan tinggi. Beberapa waktu lalu, tim dosen dari Universitas Andalas memberikan bimbingan kepada pelaku wisata Tanah Datar, khususnya di Nagari Tuo Pariangan.
Dosen Unand Feri Fernandes yang menjadi narasumber pelatihan menegaskan, pemerintah daerah memang harus melakukan berbagai terobosan agar pariwisata bergerak lagi, wisatawan aman dari penularan Covid-19. Salah satu hal yang harus dilakukan, sebutnya, adalah dengan menerapkan Protokol CHSE.
Menurutnya, CHSE adalah singkatan dari cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environtment sustainability (kelestarian lingkungan). Protokol CHSE ini, tegasnya, sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/382 Tahun 2021, tentang Protokol Kesehatan Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum.(mus)
Editor : Edwardi