Masyarakat Langgai Kini Miliki Jembatan Gantung Permanen

Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar menerima naskah hibah satu unit jembatan gantung dari Kementerian PUPR. (ist)

Painan – Belasan tahun menanti, masyarakat Kampung Langgai dan Kayu Aro, Nagari Ganting Mudik Utara, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, akhirnya kini memiliki jembatan gantung permanen.

Lebih kurang 2.481 jiwa di dua kampung itu tentunya tidak akan terisolasi lagi. Aktivitas perekonomian dan akses menuju sarana pendidikan warga menjadi lancar. Harapan yang dari dulu terus dirindu.

“Ya, alhamdulillah naskah hibah jembatan gantung tersebut telah ditandatangani,” ungkap Bupati Rusma Yul Anwar usai menandatangani naskah hibah 1 unit jembatan gantung tersebut di Padang, Rabu (13/10).

Penandatanganan naskah hibah dan berita acara serah terima antara Direktorat Jenderal Bina Marga dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dilakukan di Kantor Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumbar di Padang.

Baca Juga  Harga Minyak Kembali Terjun ke Bawah US$100 Per Barel

Berdasarkan Surat nomor PS.0403-Mn/1482.5 tanggal 31 Agustus 2021 perihal Persetujuan Hibah Barang Milik Negara (BMN) berupa jembatan gantung senilai Rp 2,8 miliar dari Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Bupati Rusma Yul Anwar mengatakan, dengan adanya jembatan tersebut, maka konektivitas antar kampung di area sentra produksi pertanian akan kian tinggi. Pembangunan jembatan sejalan dengan tema pembangunan infrastruktur dasar yakni pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

Pembangunan jembatan itu juga selaras dengan fokus pengembangan ekonomi daerah 5 tahun ke depan yang berpusat pada kearifan lokal, yakni sektor primer seperti pertanian, perkebunan dan perikanan.

Sementara Kampung Langgai dan Kayu Aro tercatat sebagai penghasil nilam, gambir dan komoditi hortikultura lainnya. Setiap tahun, nilai produksi hasil pertanian dan perkebunan di dua kampung itu tercatat miliaran rupiah. “Jadi, tidak ada lagi ekonomi biaya tinggi di Langgai dan Kayu Aro. Selanjutnya, akses menuju sekolah bagi anak-anak di kampung tersebut menjadi lancar,” terang bupati.

Baca Juga  Prediksi Susunan Pemain Prancis vs Jerman di Euro 2020

Bupati lebih lanjut meminta masyarakat dapat menjaga jembatan tersebut dengan baik. Di lain sisi, pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pun bakal mengalokasikan biaya perawatan dan pemeliharaan tiap tahunnya.

Pada kesempatan itu, bupati atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Pesisir Selatan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas perhatian yang diberikan.

“Kami tentu sangat berharap banyak pada pemerintah pusat, di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah,” tutup bupati.

Sementara itu Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumbar, Syahputra A. Gani mengungkapkan, pemerintah pusat terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya konektifitas antar daerah khususnya di Pesisir Selatan.

Baca Juga  Bundo Kanduang Padang Panjang Peringati HUT ke-47

Kemudian feder-feder (penghubung) antar daerah seperti Tapan batas Kerinci, Provinsi Jambi dan Tapan batas Muko-Muko, Provinsi Bengkulu harus segera dibuka, demi akselarasi pertumbuhan ekonomi di kedua daerah. “Sebagai contoh adalah jalan batas Tapan dengan Provinsi Jambi dan Tapan dengan Provinsi Bengkulu,” tuturnya.

Selain Pesisir Selatan, hibah BMN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga diserahkan pada Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Kabupaten Solok dan Solok Selatan. (heri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *