Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD., bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Dr. Margo Yuwono memotong pita tanda diresmikannya pojok statistik di Perpustakaan UNP. (ist) |
Padang – Perguruan tinggi adalah salah satu pilar pembangunan, termasuk dalam pengembangan statistik di masa depan. Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Sumatra Barat diharapkan bisa memberi kontribusi bagi statistik Indonesia.
“Ke depan, kita harapkan peran UNP berkontribusi bagi statistik di Indonesia, karena akademisi berperan penting untuk memperkuat statistik di Indonesia,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Dr. Margo Yuwono saat memberi kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP) tentang Statistik untuk Indonesia Pulih, Indonesia Maju, sekaligus meresmikan pojok statistik di perpustakaan UNP, Kamis (21/10) sore.
Statistik di Indonesia bahkan dunia menurut pria yang juga Ketua Ikatan Statistik di Indonesia itu kini menghadapi distrupsi. BPS di masa pandemi diakuinya mengalami kesulitan untuk mengumpulkan data. Dimana sebelum pandemi melanda, mereka mengumpulkan data masih secara tradisional dengan metode wawancara dengan responden. “Pada pandemi ini, kita sempat dihadapkan pada kendala mendapat data. Namun itu bisa dijawab oleh BPS di daerah dengan penerapan prokes, sehingga data masih bisa disediakan, khususnya data prioritas yang digunakan pemerintah untuk mengevaluasi program dan mengambil kebijakan menghadapi krisis di masa pandemi,” ucapnya.
Kini mereka juga mulai beradaptasi dengan teknologi untuk menghasilkan data cepat dengan memanfaatkan big data, citra satelit, dan juga telepon selular.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan data kunjungan wisatawan, maka mereka memanfaatkan google mobility.
Dr. Margo juga mencontohkan, dengan memanfaatkan big data dari laman web atau aplikasi penyedia informasi lowongan kerja, bisa diketahui angka pengangguran. Namun demikian, tantangan ke depan, perlu metodologi yang tepat untuk penggunaan big data sebagai cara utama dalam mendapat data yang valid.
“Ini yang perlu kita pelajari ke depan di kampus. Bagaimana menyediakan data statistik yang cepat dan tepat menggunakan teknologi,” tukasnya.
Sementara Rektor UNP, Prof. Ganefri dalam sambutannya meng ingatkan mahasiswa dan dosen terkaitnya pentingnya statistika, yakni ilmu untuk mengumpulkan, menganalisa, mengintepretasikan, lalu mempresentasikan data.
Untuk itulah dihadirkan pojok statistik di perpustakaan UNP yang secara periodik oleh BPS di daerah terkait data yang penting tentang perkembangan daerah maupun regional. “Harapan kita tentu pojok statistik ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan,” pungkasnya.
Kehadiran Kepala BPS Pusat tidak lepas dari peringatan Dies Natalis UNP ke 67 tahun. Puncak peringatan Dies Natalis menurut rektor direncanakan akan dihadiri Presiden RI secara virtual pada Senin, 25 Oktober. (von)
Editor : Yuniar