SEOUL – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pengembangan senjata negaranya diperlukan untuk menghadapi kebijakan permusuhan dari Amerika Serikat dan pembangunan militer di Korea Selatan yang mengancam stabilitas Semenanjung Korea.
Menurut laporan kantor berita Korut KCNA, Kim mengatakan dalam pidatonya pada Pameran Pengembangan Pertahanan bahwa Pyongyang hanya meningkatkan kemampuan militernya untuk membela diri, bukan untuk memulai perang.
“Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang dan menghindari perang demi perlindungan kedaulatan nasional,” kata Kim.
Pernyataan itu ia sampaikan ketika berdiri di depan berbagai senjata, termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-16, berdasarkan foto yang dirilis di surat kabar partai berkuasa Rodong Sinmun.
Hwasong-16 adalah rudal balistik antarbenua terbesar Korut dan diluncurkan pada parade militer, tetapi belum diuji coba.
Pernyataan AS bahwa mereka tidak memiliki perasaan bermusuhan terhadap Korut sulit dipercaya dalam menghadapi “penilaian dan tindakan yang salah” yang terus berlanjut, kata Kim, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Menurut Kim, upaya “tidak terbatas dan berbahaya” oleh Korsel untuk memperkuat militernya “menghancurkan keseimbangan militer di Semenanjung Korea dan meningkatkan ketidakstabilan dan bahaya militer”.
Sebelumnya, Filipina diterjang Topan Vamco, puluhan orang yang masih hilang akibat Topan Vamco, yang sejauh ini menewaskan sedikitnya 39 orang serta menyebabkan banjir parah di wilayah Ibu Kota Manila dan sekitarnya.
Topan Vamco, badai ke-21 dan paling mematikan yang menerjang Filipina, belum lama ini, menyapu pulau utama Luzon -tidak lama setelah negara itu berhadapan dengan Topan Goni, badai terparah tahun ini yang menewaskan 25 orang.(*/edw)
Editor : Yuniar