KemenPUPR Alokasikan Rp40 Miliar Bangun Tanggul Batang Tapan

Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar ketika meninjau Batang Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan kemarin. (ist)

Painan – Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengatakan, guna penanganan banjir di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana Rp 40 miliar untuk pembangunan tanggul sepanjang 1 Km di daerah kritis Batang Tapan.

 “Pembangunan tanggul mesti dijadikan prioritas, karena tanggul darurat sudah tidak mampu menjawab persoalan,” ungkap Bupati Rusma Yul Anwar ketika meninjau kondisi Batang Tapan di Tapan, kemarin.

Untuk itu, bupati meminta camat segera menuntaskan pembebasan lahan, agar pelaksanaan pembangunannya tidak terkendala. “Mudah-mudahan pembangunan tanggul berjalan lancar, sesuai dengan rencana,” harapnya.

Dalam kunjungannya, bupati didampingi Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah, Kepala Dinas PSDA, Doni Gusrizal, Kepala Dinas PUPR, Syahriwan, Kepala Dinas Sosial, Emirda Ziswati dan Kabag Humas, Rinaldi Dasar.

Baca Juga  Kader PKK Nagari Diberi Pembinaan

Sebelumnya, guna menjawab keluhan masyarakat di 2 kecamatan itu, Bupati Rusma Yul Anwar mendatangi Kementerian PUPR di Jakarta. Kedatangan bupati beserta rombongan disambut langsung Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Dirjen Perumahan Rakyat, Khalawi.

Betapa tidak, lanjut bupati, sejak 2 tahun terakhir, warga Kecamatan Ranah Ampek Hulu dan Basa Ampek Balai Tapan kerap dilanda bencana banjir. Kondisi terparah terjadi di sejumlah nagari seperti Nagari Binjai dan Kampung Tengah.

Untuk tahun ini saja, sedikitnya 5 kali terjadi banjir. Tak sedikit kerugian materi yang ditimbulkan. Sejumlah rumah warga mengalami rusak berat. Bahkan, beberapa diantaranya hanyut terbawa derasnya arus luapan Sungai Batang Tapan.

Saat ini, pemerintah kabupaten bersama pemerintah kecamatan sedang menyiapkan seluruh dokumen, termasuk ketersediaan lahan sesuai yang dipersyaratkan pihak kementerian. Ketersediaan lahan tanggung jawab pemerintah daerah.

Baca Juga  Tawuran Brutal Tewaskan Pelajar di Sukabumi, 6 Pria Ditangkap

Pada kesempatan itu, Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah menyampaikan telah mensosialisasikan pada masyarakat di sekitar kegiatan. Pada prinsipnya, warga setempat mau memberikan lahan mereka yang terdampak proyek.

Sosialisasi sudah dilakukan sejak awal tahun. Mereka merelakan lahan yang terpakai tanpa penggantian. Apalagi, sebagian besarnya lahan yang tidak produktif. Masyarakat menilai, persoalan utama adalah menjawab persoalan banjir.

“Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Kami atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih atas perhatian kabupaten, provinsi dan pusat atas perhatian yang diberikan,” ujar camat.

Sementara itu Kepala Dinas PSDA, Doni Gusrizal menjelaskan, pembangunan tanggul permanen setidaknya mampu menjawab persoalan banjir. Tanggul dibangun pada lokasi paling parah.

Baca Juga  Taliban Duduki Istana Presiden Afghanistan, Minta Kuasa Penuh

Secara keseluruhan, panjang Sungai Batang Tapan tercatat sepanjang 64 Kilometer, melintasi 4 kecamatan hingga Kecamatan Pancung Soal dan Airpura. Total anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 600 miliar. “Tentu pemerintah daerah tetap mengupayakan. Mudah-mudahan cepat terealisasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebagai antisipasi awal, beberapa waktu lalu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang kawat bronjong penahan arus di lokasi tersebut. (heri)


Editor : yuniar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *