Bupati Suhatri Bur bersama Kadinas Pendidikan, Anwar saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMKN 1 Sintuak Toboh Gadang, Kamis (23/9).(ist) |
Sintoga – Pelajar dapat menjadi agen perubahan dalam memutus mata rantai perkembangan Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman. Harapan it diungkapkan Bupati Suhatri Bur, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di SMKN 1 Sintuak Toboh Gadang, Kamis (23/09).
Bupati mengatakan, dari 1.221 pelajar di SMKN 1 Sintuak Toboh Gadang, baru 331 orang yang mendapatkan izin dari orang tua untuk mengikuti vaksin. Maka masih banyak tugas yang harus diselesaikan hingga vaksin dapat diberikan kepada seluruh siswa di sekolah tersebut.
“Vaksin ini tidak menyakitkan, Vaksin ini halal. Bukan obat, namun vaksi perlu untuk menambah daya tahan tubuh dalam menghadapi sebaran virus corono atau Corona Virus Disease (Covid-19).
Dikatakan, Padang Pariaman memiliki target vaksin sebanyak 333.732 sasaran. Namun, kini baru terealisasikan sekitar 11,57 persen. Jadi masih banyak sasaran yang belum divaksin.
Bupati Suhatri Bur berharap, para pelajar yang belum mendapatkan izin dari orang tua agar bisa membujuk orang tua serta mengajak mereka untuk ikut divaksin sehingga mata rantai penyebaran Covid-19 di Padang Pariaman benar-benar dapat diputus.
Kepala SMKN 1 Sintuak Toboh Gadang, lza Syofian Andri menyampaikan bahwa mereka telah menyebarkan angket isian izin orang tua untuk 1.221 orang siswanya dan, dari jumlah itu baru 331 orang yang sudah mendapatkan izin ikut vaksin tersebut.
“Kami terus mengimbau siswa untuk melaksanakan vaksinasi massal terlebih siswa SMK akan masuk dunia industri dan dunia kerja selama 4 bulan, oleh karenanya sangat diperlukan bagi siswa untuk divaksin,” tutupnya. (von)