![]() |
LP Anak Tanjung Pati dan Kantor Kemenag Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan kerjasama dalam pembinaan warga binaan LP Anak. (ist) |
Limapuluh Kota – Kepala Lembaga Pembinaan (LP) Anak Tanjung Pati Kecamatan Harau dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Limapuluh Kota tandatangani MoU pembinaan warga LP Anak Tanjung Pati, Rabu (8/9) di gedung pertemuan Objek Wisata Kampung Korea Harau.
Penandatanganan MoU ini dilaksanakan di sela-sela Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Pelaporan BOP KUA Kecamatan se-Kabupaten Lima Puluh Kota yang diikuti oleh seluruh Kepala KUA Kecamatan dan operator.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, H. Naharudin, menyambut baik kerjasama yang digagas oleh Lembaga Pembinaan Anak Tanjung Pati ini. “Inilah sinergi yang harus kita bangun dalam rangka peningkatan layanan kerja untuk masyarakat,” ujar Naharudin.
Kakankemenag menegaskan bahwa sudah selayaknya pembinaan ini digiatkan. Dengan adanya MoU ini, Insya Allah, pembinaan untuk warga LP Anak Tanjung Pati akan berkelanjutan.
“Pembinaan untuk warga LP anak Tanjung Pati merupakan tupoksi dari Penyuluh Agama Islam,” ujar mantan Kepala KUA Kecamatan Harau ini.
Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS, jelas Naharudin, akan menjadi corong dalam pembinaan warga LP. Meski berada di Kecamatan Harau, tidak tertutup kemungkinan bagi penyuluh KUA Kecamatan lain untuk memberikan pembinaan. “Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS diharapkan bahu-membahu dalam rangka pembinaan warga LP Anak Tanjung Pati.
Sementara Kepala Lembaga Pembinaan Anak Tanjung Pati, Ronald Heru Pratama, mengharapkan kerjasama Kementerian Agama dan LP Anak Tanjung Pati dalam rangka membantu dan mendukung pembinaan warga LP, baik pembinaan mental dan spiritual dalam pemulihan psikis warga LP.
“LP Anak Tanjung Pati adalah satu-satunya lembaga pembinaan anak yang ada di Sumatera Barat,” ujar Ronald Heru Pratama.
Suksesnya LP Anak dalam membina warga lapas, jelas Ronald Heru Pratama, akan berimbas kepada nama baik kabupaten Lima Puluh Kota.
LP Anak Tanjung Pati, tambah Ronald Heru Pratama, bukan hanya dihuni oleh anak-anak, tapi juga kaum hawa, remaja dan dewasa. (melati)