Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan penyumbang emas kedelapan bagi Indonesia di ajang Olimpiade. |
Jakarta — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengucap syukur usai Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Menpora juga sangat senang dengan penampilan Greysia/Apriyani yang disebut bermain lepas tanpa beban.
“Saya merasa bersyukur atas pencapaian ganda putri bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo dengan torehan medali emas yang merupakan pertama dalam sejarah keikutsertaan kita di Olimpiade,” kata Menpora Amali melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/8).
“Yang saya senang itu mereka bermain lepas tanpa beban. Mungkin karena sejak awal mereka tidak diunggulkan jadi tekanannya berkurang. Berbeda dengan lawannya dari China yang sudah diunggulkan sejak awal pasti memikul beban berat,” imbuhya, sebagaimana dikutip cnnindonesia.
Lebih lanjut Menpora mengatakan di Olimpiade atmosfer yang tercipta pasti berbeda dengan di single event, seperti Kejuaraan Dunia dan lainnya. Terutama dari segi tekanan ke masing-masing personal pemain yang disebut lebih berat.
Sebab itu, Menpora Amali menyempatkan waktu untuk berbincang dengan Greysia lewat video call pada Sabtu (31/7) lalu. Saat itu, ia mengucapkan terima kasih atas pencapaiannya bersama Apriyani yang sudah sampai di babak final Olimpiade Tokyo 2020.
“Saya sampaikan sebagai Menpora tidak membebani target apapun setelah ini. Terpenting main lepas dan saya ajak dia banyak bercanda untuk membuat dia rileks. Berbeda halnya saat melepas mereka tentu, saya harus membakar semangat kontingen.”
“Tapi saat sudah mau menghadapi babak final hal tersebut saya tidak lakukan lagi karena saya tidak ingin pemberian semangat itu malah kontra produktif dan bahkan menjadi beban mereka. Saya sangat menyadari itu. Alhamdulillah cara itu tepat dan kita bisa lihat penampilan mereka yang tanpa beban tapi tetap fokus mengumpulkan poin demi poin. Selamat para Srikandi olahraga Indonesia,” tutupnya.
Greysia/Apriyani mempersembahkan medali emas pertama buat Indonesia dari Olimpiade Tokyo usai mengalahkan unggulan kedua asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 dan 21-15 pada final bulutangkis ganda putri di Musashino Sports Plaza, Senin (2/8).
Tambahan medali emas dari Greysia/Apriyani tersebut membuat Indonesia sempat naik ke peringkat ke-34 klasemen medali dengan catatan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Tiga medali yang disumbang angkat besi pada Olimpiade Tokyo diberikan oleh Windy Cantika Aisah dari kelas 49kg putri (perunggu), Eko Yuli Irawan dari kelas 61kg putra (perak), dan Rahmat Erwin Abdullah dari kelas 73kg putra (perunggu).(*)