Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah |
Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengaku belum mendapatkan surat resmi dari Kementerian PUPR. Surat itu terkait penangguhan pembangunan proyek Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru.
“Insyaallah nanti kita akan komunikasi, akan kita rapatkan karena memang itu semuanya, bukan cuman Sumatra Barat saja tapi juga provinsi lain, kita juga belum dapat surat resmi,” kata Mahyeldi, Selasa (17/8/2021).
Mahyeldi menambahkan, dirinya juga belum mendapat informasi dari Kementerian PUPR sampai sekarang baik surat resmi maupun lewat telepon namun melalui pemberitaan media soal penangguhan itu. Dia melanjutkan, terkait penangguhan itu, nanti akan dirapatkan dengan pihak terkait setelah mendapatkan surat resminya dan saat ini masih terus berjalan.
“Persoalan tanah sudah selesai dan tinggal masalah pembayaran saja dari Kementerian Keuangan,” katanya.
Menurutnya, ada 25 titik yang sudah selesai dan belum dibayar dan ini yang disampaikan bersama Kapolda kepada Badan Pertanahan agar segera dibayar.
Soal pembebasan lahan masih terus berjalan yang diurus oleh BPN untuk pembayarannya, karena pembayaran dari pusat. Kalau pun benar ditangguhkan nanti akan dilihat dan dipelajari dulu bagaimana kebijakan selanjutnya. Pemprov Sumbar berkomitmen terus melanjutkan proyek tol Padang Pariaman-Pekanbaru dan terus mendorong pemerintah pusat agar segera membayarkan ganti rugi bagi tanahnya yang sudah selesai pembebasannya.
Sebelumnya informasi soal penangguhan proyek diketahui dari surat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Nomor BM.08-P/598 tentang Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Simpang Indralaya-Muara Enim Seksi Prabumulih-Muara Enim dan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin. Dalam surat tersebut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit menyampaikan kepada Dirut PT Hutama Karya dalam suratnya tertanggal 16 Juli 2021.
Isi Surat ini dilandasi dengan isi surat Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR tertanggal 26 April tentang optimasi Pentahapan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sampai 2024. Kepala BPJT sebagai penguasa jalan tol di Indonesia memutuskan pembangunan jalan tol Padang – Pekanbaru sampai Sicincin.
Sementara dari arah Pekanbaru hanya sampai Pangkalan saja. Sementara sisa ruas jalan tol sepanjang 144 Km yang membentang dari Kapalo Hilalang, Padang Pariaman ke Pangkalan, 50 Kota ditangguhkan sementara. Kondisi yang sama juga terjadi pada seksi jalan tol Prabumulih – Muara Enim sepanjang 54 Km juga ditangguhkan pembangunannya.Tetapi ruas jalan tol Simpang Indralaya – Muara Enim Seksi Simpang Indralaya – Prabumulih sepanjang 65 Km tetap dilanjutkan.(veri)