Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Hujan Angin Terjang Cimahi, Baliho Raksasa Roboh Timpa Warung

 

Baliho roboh timpa warung di Cimahi. (ist)

Cimahi – Satu buah baliho berukuran raksasa di persimpangan Jalan Jenderal Amir Machmud Kota Cimahi, ambruk menimpa bangunan warung yang tepat berada di bawahnya.

Robohnya baliho raksasa tersebut terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang yang menerjang Kota Cimahi pada Senin (2/8/2021) sore. Hujan disertai angin kencang tersebut terjadi secara tiba-tiba tanpa ada tanda apapun sebelumnya.

Brigadir M Aji dari jajaran Satlantas Polres Cimahi menjadi korban yang tertimpa material bangunan warung yang ambruk akibat ditimpa baliho raksasa tersebut. Saat kejadian yang bersangkutan sedang ada di dalam warung usai melakukan kegiatan pengawasan lalulintas, sebagaimana dikutip detikcom.

“Kejadiannya itu cepat banget. Jadi sebelum kejadian itu kebetulan saya lagi istirahat setelah pengawasan lalin, tiba-tiba bangunan warung ambruk menimpa saya setelah ditimpa balihonya. Kejadiannya saat di luar itu hujan angin,” ungkap Aji kepada detikcom.

Akibat kejadian tersebut Aji mengalami benturan pada bagian kepala. Beruntung tak ada luka di kepalanya akibat tertimpa material warung yang ambruk tersebut.

“Hanya benturan saja tapi ya lumayan jadi agak pusing. Kalau berdarah di bagian kepala Alhamdulillah sih enggak ada,” kata Aji.

Aji mengatakan di dalam warung tersebut hanya ada dirinya dan pemilik warung. Namun hanya ia saja yang tertimpa material bangunan yang ambruk.

“Di dalam hanya saya sama yang punya warung. Kalau yang kena hanya saya saja. Alhamdulillah enggak fatal lukanya,” beber Aji.

Saat ini baru petugas PLN yang melakukan penanganan lantaran jaringan listrik mereka turut tertimpa baliho tersebut. Sementara baliho raksasa yang roboh tersebut masih dibiarkan di atas bangunan warung.

Tak cuma baliho raksasa itu saja, hujan disertai angin kencang itu juga turut merobohkan pohon serta atap bangunan milik warga. Beruntung tak ada korban jiwa akibat robohnya pohon dan atap rumah warga.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan kejadian hujan disertai angin kencang yang menerjang Cimahi merupakan kejadian yang jarang terjadi di puncak musim kemarau.

“Namun karena musim kemarau tahun ini merupakan musim kemarau basah yang disebabkan oleh aktivitas anomali SST positif di perairan Selatan dan Utara Jabar, sehingga Jabar memiliki tingkat kelembapan tinggi walaupun di puncak musim kemarau,” ungkap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.

“Termasuk juga wilayah Bandung Raya yang masih memiliki tingkat kelembapan tinggi (>85%) dengan kondisi atmosfer yang berubah-ubah antara stabil-tidak stabil,” kata Rahayu menambahkan.(*)