Guspardi Gaus Angkat Bicara Soal Pernyataan Megawati

Guspardi Gaus


Padang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) asal Sumbar Guspardi Gaus yang angkat bicara soal pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut Sumbar telah berbeda, tidak ada tokoh sepopuler dulu, terus mendapat tanggapan dari tokoh Sumbar.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai pernyataan Megawati itu merupakan bentuk kepedulian seorang putri daerah.

Menurutnya, apa yang disampaikan Megawati bisa menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah dan tokoh-tokoh Sumbar baik yang ada di rantau atau pun di ranah.

“Jadi, boleh-boleh saja, tidak ada masalah, itu merupakan autokritik dari Buk Mega sebagai putri daerah. Kegelisahan, kegalauan serta keprihatinan beliau menyampaikan dalam rangka memperingati hari lahir Bung Hatta harus dimaknai dengan positif,” ujarnya, Sabtu (14/8/2021).

Baca Juga  Ketua MK Sambut Baik Hadirnya Prodi Ilmu Hukum di UNP

Sebagai wakil rakyat yang berasal dari Sumbar, Guspardi melihat ada pesan yang tersirat di balik pernyataan Megawati. Ia menyebut, semacam kerinduan Megawati yang menginginkan agar ke depan tokoh tokoh dari Minang tetap tampil dan berperan lebih menonjol di pentas nasional.

“Sebagaimana yang telah diperankan oleh para tokoh pejuang bersama ulama yang berasal dari Sumatra Barat sebelumnya dalam memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia,” jelas Guspardi.

Guspardi menambahkan bahwa Megawati adalah orang Minangkabau, namun banyak orang yang tidak memahaminya. Ibunda dari Megawati adalah Fatmawati seorang bangsawan yang berdarah Pesisir Selatan, Sumbar.

Baca Juga  HUT ke-57, Golkar Sumbar Gelar Senam Massal

Diketahui sistem kekeluargaan di Minangkabau adalah matrilineal. Secara kultural dalam budaya Minang menganut garis keturunan menurut ibu dan bukan menurut garis keturunan bapaknya atau patrilinial.

Menurut Guspardi, anak dari Megawati yakni Puan Maharani berhak mendapatkan pusaka tinggi seperti gelar dan jabatan datuk sebagai kepala suku dan bukan gelar pemberian atau penghargaan.

Oleh karena itu, dia menilai kritikan yang disampaikan oleh Megawati adalah kepedulian sebagai putri daerah. Dia menekankan bahwa kritikan Ketum PDIP itu harus dijawab dengan kerja nyata.

“Ini adalah sebuah realitas. Tentu harus disikapi dengan arif dan lapang dada bagaimana kita melakukan lompatan dan lebih kencang lagi larinya,” pungkasnya.

Baca Juga  Pemko dan STMIK Indonesia Jalin Kerja Sama

Diberitakan sebelumnya, Megawati mengatakan Sumbar tidak seperti yang dikenalnya dulu. Dia mempertanyakan, mengapa tokoh-tokoh Sumbar yang muncul sekarang tidak sepopuler dulu. (melati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *