Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar menjadi inspektur upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76. (ist) |
Tanah Datar – Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa terhadap aktivitas sosial, pendidikan, ekonomi, dan tatanan masyarakat. Wabah ini, juga berpengaruh luar biasa terhadap penyambutan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, sudah dua tahun Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tidak dalam formasi lengkap, yakni sebanyak 70 orang. Hal itu ditujukan untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes) demi memutus rantai penularan Covid-19.
‘’Pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap paskibra. Dalam dua tahun ini, pasukan tidak dalam formasi lengkap 70 orang, tetapi hanya sepuluh orang. Jadi berbanggalah yang terpilih sepuluh orang itu. Bangga diwujudkan dengan cara menjalankan tugas sebaik-baiknya,’’ ujar Bupati Tanah Datar Eka Putra, saat memberi arahan pada pengukuhan Paskibra Tanah Datar.
Sepuluh anggota paskibra itu adalah M. Afi Ikhwan, Surya Efendi, Cevin Vadelon Dema, Muhammad Raihan Abdillah, Muhammad Iqbal, Salman Al Farisi, Muhammad Rayhan, M. Norhan Irshanul, Atifah Zubiah Anzani, dan Aisyah Triandini Daryani.
Ihwal usaha memutus rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Tanah Datar, sebagaimana dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan, Yesrita Zedrianis dan Kasubag Humas Setda Muharwan, pemerintah daerah bersama masyarakat melakukan banyak hal, serta mengikuti arahan dari Bupati Eka dan Wakil Bupati Richi Aprian.
‘’Membatasi kegiatan yang dapat memicu kerumunan merupakan usaha efektif menghindari terjadinya penularan. Kita juga meningkatkan testing, tracing, dan tracking terhadap kontak erat kasus konfirmasi positif, serta melakukan sosialisasi penegakan prokes dan vaksinasi secara berkesinambungan,’’ kata keduanya dalam kesempatan terpisah.
Kabupaten Tanah Datar sempat berada Zona Orange atau Asesmen Level 3. Dengan demikian, ujarnya, kegiatan-kegiatan masyarakat dan pemerintahan juga mengacu kepada ketentuan pembatasan yang diatur pemerintah pusat. Kasus konfirmasi positif dan pasien meninggal, imbuhnya, juga mengalami pertambahan setiap hari.
Agar perekonomian masyarakat tidak lumpuh, pemerintah tetap memberi izin berbagai kegiatan ekonomi dengan penerapan prokes ketat, di antaranya tetap membuka destinasi wisata seperti Istano Baso Pagaruyuang, Danau Singkarak, Puncak Pato, dan kegiatan perhotelan.
‘’Destinasi wisata tetap buka, tapi ada pengetatan penerapan protokol kesehatan, termasuk di kawasan Istano Basa Pagaruyuang yang menjadi magnet kuat wisatawan datang ke Tanah Datar,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Abdul Hakim.(von)