Ilustrasi. |
Jakarta – Sedikitnya 21 orang tewas dan 33 lainnya terluka dalam sebuah ledakan bom di sebuah pasar sibuk di ibukota Irak, Baghdad pada Senin (19/7).
Ledakan di pinggiran kota Sadr yang berpenduduk mayoritas Syiah itu terjadi ketika pembeli memadati pasar guna membeli makanan menjelang hari raya Iduladha.
Sementara itu berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial beberapa saat setelah terjadinya ledakan menunjukkan korban berlumuran darah dan orang-orang berteriak ketakutan.
Sebuah sumber di Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan dari korban tewas itu terdapat empat wanita dan empat anak-anak.
“Sebuah serangan teror menggunakan IED (alat peledak improvisasi) buatan lokal di Pasar Woheilat di Kota Sadr, di Baghdad timur, menyebabkan beberapa korban tewas dan lainnya terluka,” kata kementerian dalam negeri Irak dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Selasa (20/7).
Komando Operasi Baghdad, sebuah badan keamanan gabungan militer dan Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas ledakan itu.
Serangan bom memang biasa terjadi di Baghdad, Irak. Serangan dipicu masalah sektarian disertai yang terjadi usai invasi AS pada 2003 lalu, dan sebagaimana juga dikutip cnnindonesia.
Serangan terakhir terjadi pada Januari lalu. Serangan itu menewaskan 32 orang.
Kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang paling mematikan di kota itu dalam tiga tahun. (*)