![]() |
Salah satu calon TKW yang menjalani perawatan (Foto: Muhammad Aminudin) |
Malang – Tiga calon TKW yang kabur dengan meloncat dari gedung 15 meter akan menjalani operasi. Ketiganya kini menjalani perawatan di RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kondisi kesehatan tiga TKW ini diungkap oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani ynag secara khusus mendatangi ketiga korban di RS Wava Husada.
Benny merinci luka yang dialami oleh ketiga korban, pertama Baik, mengalami luka patah tulang dan akan dilakukan tindakan operasi.
Korban berikutnya bernama Minarsih, mengalami patah tulang belakang punggung, patah tulang kaki kiri. Tindakan medis yang diambil selanjutnya adalah operasi.
Terakhir adalah Fauziah, Benny menyebut calon pekerja migran ini memiliki luka cukup berat dibanding lainnya. Fauziah mengalami luka patah tulang pinggang, pantat, serta kaki. Seperti dua rekannya, Fauziah juga akan menjalani operasi.
“Fauziah ini patah tulang pinggang, patah tulang bokong dan patah tulang di kaki, ini agak berat. Dan mereka juga harus menjalani operasi,” tutur Benny kepada wartawan di Mapolresta Malang Kota Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sabtu (12/5/2021).
Selama bertemu ketiganya, Benny juga berpesan agar mereka tidak takut untuk menceritakan segalanya kepada pihak kepolisian yang tengah melakukan penyidikan.
“Mereka tidak boleh takut, karena proses hukum sudah berjalan, mereka harus memberikan keterangan apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan ada perlindungan negara,” katanya.
Benny menegaskan, bahwa biaya pengobatan ketiga calon pekerja migran ini ditanggung oleh negara, dalam hal ini BP2MI.
Pihaknya menolak sepeser pun pembiayaan dari perusahaan, meskipun dengan alasan niat baik. Karena biaya pengobatan sudah menjadi tanggung jawab BP2MI.
“Pembiayaan hingga sembuh itu menjadi tanggung jawab negara dalam hal ini BP2MI. Tegas kita, kita tidak ingin kita menolak sepeser pun, apapun alasan dari pihak perusahaan, apakah atas nama niat baik, dan kita tidak menerima sepeser pun, dan tanggung jawab pengobatan BP2MI,” tegasnya.
Sementara keterangan yang dihimpun detikcom, tiga korban masih tergolong berusia muda. Untuk, Baik diketahui berumur 24 tahun asal Lombok Timur, sementara Fauziah berumur sama yakni 24 tahun asal Lombok Tengah, sedangkan Minarsih berusia 33 tahun asal Sumbawa.
Dalam kesempatan itu, Benny turut membeberkan dua calon pekerja migran yang selamat. Identitas mereka telah diketahui, begitu juga keberadaan.
“Dua awalnya tidak diketahui identitasnya saat peristiwa terjadi, sekarang sudah diketahui. Kami serahkan kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.
Polresta Malang Kota sendiri telah menaikkan status penanganan perkara menjadi penyidikan dari penyelidikan, terkait adanya praktek perdagangan orang di balai latihan kerja beralamat di Jalan Rajasa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, itu.(*)