Ilustrasi penyuntikan vaksin virus corona (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Bandung – Staf bagian Logistik dan Peralatan BPBD Jawa Barat Jajang Jamaludin mengatakan kegiatan vaksinasi sudah dipindahkan ke area dalam gedung Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) usai terjadi hujan deras disertai angin kencang hingga membuat 11 tenda roboh.
“Vaksinasi di dalam berlanjut. Jadi vaksinasinya dipindah ke bagan dalam,” ucap Jajang, Kamis (17/6).
Sebagaimana dikutip CNNindonesia, dia menjelaskan tenda yang didirikan terdiri dari tenda pengungsi dengan kapasitas besar dan tenda keluarga dengan kapasitas kecil. Akibat diterjang angin, total da 11 dari 18 tenda BNPB dan BPBD yang roboh.
Tenda milik Satpol PP hingga petugas kepolisian yang turut didirikan di sekitar stadion seluruhnya roboh. Akan tetapi Jajang memastikan tidak ada alat vaksinasi yang mengalami kerusakan. Begitu juga dengan korban jiwa masyarakat yang hendak divaksin.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdani mengatakan tenda roboh karena tidak menggunakan patok penguat. Tidak dipasangnya penguat karena dikhawatirkan merusak lapangan di stadion tersebut.
“Tenda sempat roboh karena tidak menggunakan patok penguat. Mengingat lokasi pemasangan tenda berada di track sintetis dan penggunaan patok akan merusak track tersebut,” kata Dani.
Vaksinasi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menargetkan 10 ribu orang dengan sasaran masyarakat umum seperti lansia, dewasa dan pra lansia. Selain Kota Bandung, vaksinasi ini diikuti warga Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat meninjau vaksinasi di Stadion GBLA.
Menurut Listyo, program vaksinasi ini terus digenjot di sejumlah daerah. Bahkan orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mendukung program Presiden Joko Widodo yang menargetkan 1 juta vaksinasi dalam sehari.
“Kami ingin melihat pelaksanaan vaksin di lapangan sehingga kita tahu akan prosesnya termasuk teknis di lapangan seperti apa. Ini dalam rangka menindaklanjuti program vaksinasi presiden 1 juta 1 hari,” kata Sigit dalam keterangannya. (*)