ilustrasi |
Blora – Tiga nara pidana Rutan Kelas II B Blora menghembuskan nafas terakhir setelah menenggak hand sanitizer, sementara tiga orang lagi mendapatkan perawatan intensif setelah tidak sadarkan diri. Mereka mabuk hand sanitizer tersebut berjumlah 10 orang.
Ke-10 napi tersebut kangen mabuk minuman keras. Mereka nekat menenggak hand sanitizer. Kejadiannya, Jumat (25/6/2021).
Dikutip liputan6.com, Kepala Rutan Kelas II B Blora, Dedi Cahyadi membenarkan peristiwa itu. Dirinya menyebut ada sekitar 10 orang warga binaan di Rutan Blora yang kedapatan minum hand sanitizer di sel tahanan.
“Yang mengalami reaksi ini ada 6 orang, 3 meninggal dan yang 3 masih perawatan,” kata Dedi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (25/6/2021).
Dedi menceritakan, kejadian itu bermula pada Senin (21/6/2021) lalu, pihaknya usai membagikan sejumlah barang pengadaan untuk para warga binaan dalam rangka penanggulangan Covid-19.
Barang yang dibagikan tersebut antara lain, yakni berupa madu, multivitamin, masker, dan hand sanitizer semprotan kecil 100 mili liter (ml). “Kami baru dapat informasi dari petugas keamanan kejadiannya hari Rabu malam jam 21.00 WIB, ada beberapa warga binaan di salah satu blok kondisinya lemah,” ungkap Dedi.
Mengetahui kondisi itu, pihaknya lalu menelepon salah seorang teman untuk menanyakan ke dokter. Pasalnya Rutan Blora sendiri tidak memiliki tim dokter khusus.
“Saya coba tanya ke teman saya gimana kondisi seperti ini, baiknya lebih baik di larikan ke RS atau dicek sama dokter, akhirnya kami ambil langkah-langkah untuk telepon TRC (Tim Reaksi Cepat). Alhamdulillah langsung direspons, tim kesehatan Blora datang langsung ditangani dan satu orang disarankan untuk rujuk,” katanya.
Menurut Dedi, satu warga binaannya itu kemudian dirujuk ke RSUD dr R Soetijono Blora. Selang beberapa jam kemudian, akhirnya yang bersangkutan dinyatakan oleh pihak rumah sakit meninggal dunia dengan disertai riwayat penyakit.
“Ditemukan titanus, meninggalnya diagnosanya titanus,” terangnya. (*)