Ilustrasi aktivitas di Bandara Soekarno-Hatta. (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA) |
Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengusulkan pemerintah menutup pintu masuk dan keluar di seluruh bandara dan pelabuhan Indonesia selama 14 hari demi menekan penularan Covid-19.
“Tutup saja arus masuk dan keluar semua Indonesia baik (pintu masuk dan keluar) lewat udara dan laut,” kata Ketua Tim Peduli Covid-19 MUI Ikhsan Abdullah dalam Diskusi Online Smart FM: Solidaritas Melawan Pandemi, Sabtu (26/6).
Menurutnya, 14 hari bukan lah waktu lama. Hal ini, kata Ikhsan, patut dipertimbangkan agar kasus positif Covid-19 tak terus melonjak seperti sekarang, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com
“14 hari apa sih maknanya, ketimbang tidak berhasil-berhasil, tidak landai-landai Covid-19 nya terus menerus meningkat lagi,” kata Ikhsan.
Ikhsan berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi kenaikan kasus covid-19 dalam sebulan terakhir. Menurutnya, semua pihak harus bekerja sama dalam menangani pandemi.
“Mari semua bergandengan tangan, semangat membantu semua,” kata dia.
Data pemerintah mencatat kasus baru positif Covid-19 bertambah 18.872 kasus pada Jumat (26/6). Tambahan kasus baru tersebut membuat total positif corona di Indonesia berada di angka 2.072.867 kasus.
Sementara, angka kematian bertambah sebanyak 422 orang, sehingga total angka kematian sejak awal pandemi berjumlah 56.371 orang. Kemudian, angka kesembuhan bertambah 8.557 pasien, sehingga total angka kesembuhan mencapai 1.835.061 orang.
Lonjakan kasus merupakan imbas liburan Idulfitri beberapa waktu lalu. Masuknya varian corona kategori Variant of Concern (VOC) hasil mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617) juga ikut mempercepat jumlah lonjakan tersebut.
Varian VOC di antaranya Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2).(*)