Ilustrasi. Longsor Banyuwangi menimbun dua rumah dan menyebabkan satu orang meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya) |
Surabaya – Longsor menimpa dua rumah di Dusun Sadang, Desa Pakel, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Kamis (17/6) dini hari tadi. Satu orang anak berusia 11 tahun ditemukan meninggal dunia.
Syamsul Hadi, warga sekitar mengatakan, sebelum longsor, kampungnya sudah diguyur hujan deras sejak Rabu (16/6) sore hingga malam. Kemudian pada pukul 02.30 WIB terdengar gemuruh dari arah tebing disusul longsor.
“Hujan deras sejak [Rabu] sore, sampai malamnya. Terdengar gemuruh tiba-tiba tebing itu longsor,” kata Syamsul.
Sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com, tebing setinggi 10 meter itu, kata dia, seketika langsung longsor menimpa tiga rumah. Saat peristiwa terjadi, ada sejumlah orang yang ada di dalam rumah-rumah tersebut.
Pukul 04.30 WIB proses evakuasi yang sebelumnya terhambat karena cuaca hujan, akhirnya baru bisa dilakukan.
Beberapa warga berhasil ditemukan selamat. Sementara seorang anak bernama Ardi, berusia 11 tahun, ditemukan sudah tak bernyawa karena tertimbun tanah longsor.
Di rumahnya, Ardi sebenarnya tinggal bersama neneknya. Namun sang nenek selamat dari maut, karena hanya setengah dari badannya tertimbun. Naas, sang cucu meninggal dunia.
“Yang hidup nenek itu kependam material, tapi masih sadar bisa dievakuasi bersama warga sini. Setelah itu cucunya nggak bisa dievakuasi soalnya sudah ketimbun,” kata dia.
Hingga kini, personel TNI-Polri, BPBD dan Basarnas masih melakukan evakuasi reruntuhan. Proses vakuasi akan mengandalkan tenaga manusia karena medan yang berat.
Selain menewaskan satu orang korban, dua rumah warga mengalami rusak berat, akibat tertimbun tanah longsor. Sejumlah kendaraan milik korban juga masih tertutup material reruntuhan tebing.(*)