Lahir dari Keluarga Bulu Tangkis, Markis Kido Meninggal Dunia di Lapangan Bulu Tangkis

   

Markis Kido (Foto: PBSI)

KABAR kepergian legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, mengejutkan banyak pihak. Tak hanya keluarga atau orang-orang terdekat, para pencinta bulu tangkis di Tanah Air maupun dunia ikut kaget mendengar kabar duka ini.

Markis Kido mengembuskan napas terakhir pada Senin (14/6/2021) malam WIB pada usia 36 tahun. Ia meninggal dunia saat bermain bulu tangkis.

Tentu saja, ini menjadi kabar yang sangat menyedihkan. Tetapi, situasi ini benar-benar menunjukkan bahwa bulu tangkis tidak bisa lepas dari kehidupan Uda -sapaan akrab Kido, sebagaimana dikutip Okezone.com.

Kido lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1984. Ia berada di lingkungan keluarga bulu tangkis, karena tak hanya dirinya yang berkecimpung dalam dunia olahraga tepuk bulu tersebut. Adik-adiknya juga demikian

Ia seakan menjadi panutan untuk kedua adiknya, Bona Septano dan Pia Zebadiah Bernadet. Bona adalah pemain ganda putra dan sempat berpasangan dengan Mohammad Ahsan hingga tampil di Olimpiade London 2012. Namun, ia memutuskan pensiun dan beralih profesi menjadi pilot.

Baca Juga  Rektor UNP Serahkan 3.567 Mahasiswa Asistensi Mengaja ke Sekolah Mitra

Lalu Pia. Ia adalah pemain yang sempat berkarier di tunggal putri dan kemudian beralih ke ganda campuran dengan Fran Kurniawan. Setelah itu, Pia bermain di ganda putri bersama Rizki Amelia Pradipta.

Kesuksesan Bona dan Pia, tentu tidak lepas dari adanya sosok Kido. Sang kakak berhasil memancarkan prestasinya dengan meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama partner andalannya yakni Hendra Setiawan. Bersama Hendra, Kido juga memegang titel dua gelar juara dunia pada 2007 dan 2010.

Sayangnya, kejayaan Kido/Hendra harus berakhir pada 2012 usai keduanya memutuskan berpisah. Setelah itu, Kido melanjutkan kariernya secara profesional dan menggandeng salah satu pemain muda, Marcus Fernaldi Gideon, yang saat itu baru saja keluar dari pelatnas PBSI.

Baca Juga  Meluncur dari Gaza, Balon Api Picu 4 Kebakaran Lahan Israel

Hasilnya tak sia-sia. Kido dan Marcus berhasil menggondol dua titel juara yakni Prancis Open 2013 dan Indonesia Masters 2014, yang sejatinya tidak disangka-sangka. Hasil tersebut benar-benar memukau.

Bahkan berkat bimbingannya, Marcus akhirnya kembali dipanggil oleh Pelatnas PBSI dan kini menempati peringkat satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tentu saja, kehebatan Marcus pada saat ini tidak lepas dari sosok Kido.

Setelah itu, Kido juga tidak menghentikan kecintaannya dengan bulu tangkis. Ia juga beberapa kali terjun bermain secara profesional dengan sang adik, Pia, di nomor ganda campuran. Kido/Pia pun sempat memperoleh gelar di Vietnam Open 2012 dan Thailand Open 2013.

Setelah pensiun, Kido tetap mengabdikan dirinya pada bulu tangkis. Ia kemudian menjadi sosok yang memunculkan bibit-bibit pebulu tangkis baru dengan bertugas sebagai pelatih di PB Jaya Raya.

Baca Juga  Bank Nagari Luncurkan MaRandang di Payakumbuh

Di luar itu, setiap Senin, ia selalu menyempatkan waktu untuk bermain bulu tangkis. Ia melakukan itu demi menyambungkan hidupnya dengan olahraga yang sangat ia cintai yakni bulu tangkis.

Sayangnya, Senin 14 Juni 2021, menjadi hari terakhir bagi Kido hidup dengan bulu tangkis. Ia mengembuskan napas terakhir tepat saat sedang bermain bulu tangkis, walau hanya memainkan setengah gim.

“Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya,” ujar Ibunda Kido, Zul Asteria, dalam keterangan pers PBSI. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *