Jepang Berang Korsel Latihan Militer di Dekat Pulau Sengketa

 

Militer Korea Selatan menggelar latihan di dekat kepulauan yang disengketakan dengan Jepang di tengah ketegangan kedua negara akibat kisruh peta Olimpiade. (AFP/Dong-a Ilbo)

Jakarta – Militer Korea Selatan menggelar latihan di dekat kepulauan yang disengketakan dengan Jepang di tengah ketegangan kedua negara akibat kisruh peta Olimpiade.

Reuters melaporkan militer Negeri Ginseng itu menggelar latihan itu di sekitar Pulau Dokdo [nama dari Korsel] alias Pulau Takeshima [nama dari Jepang] pada Selasa (15/6) pagi.

Sebagaimana dikutip cnnindonesia.com, kementerian Pertahanan Korsel menyatakan bahwa latihan itu akan melibatkan angkatan laut dan udara negaranya. Tak lama setelah Kemenhan merilis pernyataan itu, Jepang langsung melayangkan nota protes.

Baca Juga  PPKM Level 1, Operasi Yustisi di Padang Panjang Tetap Digelar

“Latihan semacam ini tak dapat diterima dan sangat disayangkan. Kami sudah protes ke pemerintah Korsel dan meminta latihan itu dihentikan,” ujar Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato.

Pulau tersebut sedang menjadi sorotan karena kembali menjadi sumbu perselisihan antara Korsel dan Jepang menjelang Olimpiade.

Sebagai tuan rumah Olimpiade, Jepang merilis gambar peta negaranya di situs resmi gelaran olahraga bergengsi itu. Dalam peta itu, Jepang mengikutsertakan gambar Pulau Dokdo atau Pulau Takeshima tersebut.

Korsel pun meminta Jepang untuk menghapus gambar pulau itu dari peta Olimpiade. Namun, Jepang menolak.

Baca Juga  Bangunan Dekat Istano Basa Pagaruyung Terbakar, Rumah dan Kedai Ludes Dilalap Api

Seoul akhirnya meminta Komite Olimpiade Internasional untuk memediasi masalah mereka dengan Tokyo ini. Sejumlah politikus Korsel bahkan meminta negaranya memboikot Olimpiade.

Di tengah kisruh mengenai gambar peta itu, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Korsel, Moon Jae-in, menjelang pertemuan G7 di Inggris.

Namun pada hari ini, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan kepada Reuters bahwa pertemuan itu dibatalkan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Ketika ditanya pembatalan itu berkaitan dengan latihan militer tersebut atau tidak, pejabat itu hanya berkata, “Latihan itu merupakan latihan biasa yang digelar tiap tahun untuk mempertahankan wilayah kami.”

Baca Juga  Bundo Kanduang Padang Panjang Peringati HUT ke-47

Korsel memang biasa menggelar latihan militer di wilayah itu setidaknya dua kali setahun sejak 1986 dan selalu memicu protes dari Jepang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *