Banda Aceh – Sebanyak 513 warga Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, mengungsi akibat paparan bau gas yang diduga dari PT Medco E & P Malaka.
Para warga mulai mengungsi sejak Minggu malam (27/6). Akibat paparan gas tersebut sejumlah warga juga mengalami mual dan muntah sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit setempat.
“Masih dalam pendataan lagi, tapi jumlah pengungsi sementara ini sebanyak 513 pengungsi,” kata Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi saat dikonfirmasi, Senin (28/6), sebagaimana dikutip cnnindonesia.com.
Pihaknya saat ini sudah mendirikan tiga tenda darurat untuk pengungsi, sebagian warga yang sempat mengalami mual dan muntah kini kondisinya membaik.
“Kita belum tahu pasti apakah mereka mual muntah akibat tercium gas PT Medco atau bukan, saat ini kita masih menunggu hasilnya,” kata Ashadi.
Sementara itu VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi membantah bahwa perusahaan tersebut mengeluarkan bau gas menyengat yang bikin warga mengungsi.
“Berdasarkan monitoring pekerja perusahaan di lokasi, hingga Minggu malam tidak ada bau gas,” kata Arif Rinaldi dalam keterangannya.
Arif menjelaskan, dari hasil monitoring, perusahaan juga tidak sedang melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bau. Namun, perusahaan terus memonitor aktivitas operasi.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan aparat terkait serta berharap dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan agar operasi perusahaan dapat berjalan aman,” kata dia.(*)