Anjing Penggigit Bocah di Medan Dibawa Polisi

 

Ilustrasi. (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)


Medan – Polrestabes Medan akan memanggil sejumlah saksi dalam kasus kematian M. Reza Aulia (10), warga Medan, yang meninggal usai digigit anjing tetangga. Polisi juga membawa anjing diduga rabies itu.

Reza, warga Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumut, sebelumnya menunjukkan sejumlah gejala rabies sebelum meninggal.

“Kami akan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan,” kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan, AKP Rafles Langgak Marpaung, Rabu (16/6).

Menurut Rafles jenazah korban telah dilakukan otopsi. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil laboratorium penyebab kematian korban, sebagaimana dikutip CNNindonesia.com.

“Hasil laboratorium masih kita tunggu,” jelasnya

Rafles menambahkan polisi telah membawa anjing yang menggigit korban. Anjing itu kini diperiksa kesehatan guna memastikan ada tidaknya virus rabies.

Baca Juga  Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar Diresmikan Jokowi

“Lagi dicek anjingnya apakah mengidap virus ataupun penyakit berbahaya (lainnya),” ujar Rafles.

Diketahui, Reza digigit anjing milik tetangga, Kamis (10/6) sore. Saat itu Reza bersama temannya jajan ke warung. Ketika melewati rumah tetangganya yang bermarga Simanjuntak, seekor anjing yang tidak berantai keluar pagar dan langsung menggigit korban.

“Waktu itu pemilik anjing beli air galon, datang lah tukang air, pagarnya terbuka. Kebetulan Almarhum lewat dari rumah itu. Ternyata anjingnya keluar dan langsung menggigit paha Almarhum,” kata Oki Adriansyah, kuasa hukum korban, Rabu (16/6).

Keluarga korban bersama kepala lingkungan setempat mendatangi rumah pemilik anjing. Namun kedatangan mereka tak mendapat sambutan baik. Si pemilik anjing menolak bertanggung jawab.

Ia juga menantang kasus itu dibawa ke jalur hukum. Selain itu si pemilik anjing menakuti keluarga korban bahwa bisa menghadirkan Wali Kota Medan Bobby Nasution di rumahnya.

Baca Juga  FPK UNP Datangkan Prof Hamdi Muluk Untuk Beri Kuliah Umum

“Lalu kita bicara di depan warkop rumah itu. Ada Kepling dan Ibu dari Almarhum. Pemilik anjing itu bilang sapa tak kenal sama saya, saya ini dari Persatuan Batak Bersatu. Bahkan dia bilang Wali Kota aja bisa dia hadirkan ke rumahnya. Dia bilang jalur hukum pun akan ditempuhnya. Mendengar itu kami pun memilih pulang ke rumah,” ucap Oki.

Akibat digigit anjing tersebut, korban mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh 39 derajat Celcius. Selain itu korban juga mengalami gejala rabies seperti air liur keluar dari mulutnya, agresif, muntah mencret, lumpuh hingga hilang ingatan.

Baca Juga  Kumpulkan Data, BPS Mulai Tinggalkan Cara Tradisional

Pada Minggu (13/6), Reza menghembuskan nafas terakhir. Jenazah korban lantas diotopsi di RS Bhayangkara Medan. Keluarga korban berharap aparat kepolisian profesional dalam menangani kasus itu.

“Klien saya ini orang susah, tapi mereka anggap sepele. Saat ini kami masih menunggu SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan). Kami hanya minta keadilan. Kita percayakan polisi bisa bertindak profesional menangani kasus ini,” bebernya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *