Lapak baca yang disediakan pegiat literasi. (eko)
|
DHARMASRAYA-Beragam cara dilakukan untuk mengisi menunggu waktu berbuka. Di jalan lintas Sumatra KM 18 Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat para pegiat literasi yang tergabung dalam Merenda menyajikan buku untuk masyarakat, Kamis (22/4/2021)
Pegiat literasi Dharmasraya yang diberi nama Merenda yang digagas Amar Salahuddin, bersama teman-temannya, pemuda dan mahasiswa. Mereka tidak hanya menyediakan lapak baca, tetapi juga ada musik akustik, baca puisi dan bagi-bagi takjil.
Amar Salahuddin menuturkan, pegiat literasi Merenda ini hadir sebagai wujud kepedulian dan kerja nyata dalam gerakan literasi. Kegiatan direncanakan berlangsung selama dan setelah ramadan di depan gerbang GOR Dharmasraya
“Harapan besar digelarnya lapak baca, membumikan buku dan menumbuhkan gemar membaca serta membangkitkan semangat berliterasi di masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa,” kata Amar
Kegiatan ini juga bekerjasama dengan para mahasiswa kreatif, mahasiswa wirausaha dari Universitas Dharmas Indonesia (Undhari) merupakan mahasiswa tahun akhir yang sibuk dengan tugas akhir, masing-masing Herianto Silalahi (Opung), Abdullah Gymnastiar, M. Redho Firdaus, M. Reyno, M.Didit, Suci Annisa I,Try Apriatna, dan Dyna. Mereka tergabung dalam wadah usaha Berkah Grup yang bergerak di bidang percetakan, travel, pariwisata dan konveksi
Amar Salahuddin menambahkan, sebagai pendiri dan pengagas pegiat literasi Merenda Dharmasraya, bangga dan bersyukur dengan adanya kegiatan literasi yang dihelat itu.
“Saya bahagia, beruntung gerakan literasi yang menjadi agenda aksi nyata pegiat literasi ini dapat terus masif digerakkan seluruh pegiat literasi Merenda Dharmasraya dan mahasiswa Undhari,” ungkapnya.
Ariyanti salah seorang pengunjung lapak mengapresiasi kegiatan literasi tersebut. “Lapak baca ini memikat banyak pengunjung dan melibatkan mahasiswa, pelajar, ibu-ibu serta warga setempat. Saya senang dan bangga juga bisa hadir dan ikut menyukseskan dan ikut baca puisi,” kata Ariyanti. (eko)