Liputankini.com-Target Dinas Kesehatan Sumatera Barat untuk vaksinasi covid-19 sebanyak 32.391 tenaga kesehatan (nakes) hampir tuntas. Data hingga Jumat (19/2/2021), sudah selesai divaksinasi 24.323 nakes atau mencapai 75.09 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Arry Yuswandi, saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual dengan Satgas Covid-19 dan kepala rumah sakit se-Sumbar di auditorium gubernuran, Jumat (19/2/2021).
Rakor yang dipimpin Penjabat Hamdani serta Jubir Covid-19 Jasman sebagai moderator, ini dilaksanakan terkait tindak lanjut Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03/2021 tentang Penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan dan progres vaksinasi.
“Berdasarkan data terakhir, dari 32.391 nakes yang sudah divaksinasi tahap pertama 24.323 atau 75,09 persen. Sedangkan untuk tahap kedua, yang telah divaksin 26,70 persen,” terang Arry yang diwartakan sumbarprov.go.id.
Diakui Arry, target dari Kementerian Kesehatan per 21 Februari sudah 100 persen vaksinasi nakes. Arry mengimbau agar kabupaten dan kota yang persentase vaksinasi nakesnya masih di bawah 50 persen agar dapat melakukan vaksinasi hingga akhir pekan ini.
“Daerah yang masih di bawah 50 persen itu di antaranya Pasaman Barat, Solok Selatan, dan Mentawai, harus dikejar, tidak ada yang libur, Sabtu-Minggu tetap vaksinasi,” ucap Arry.
Kendala yang dihadapi selama ini menurut Kadinkes Sumbar, adanya keterlambatan memulai vaksinasi akibat menunggu pencanangan dari kepala daerah di kabupaten dan kota. Diperkirakan, terdapat tujuh hari lost tanpa vaksinasi.
Kendala lainnya, banyak nakes yang memiliki komorbit berupa hipertensi dan diabetes melitus (DM). Bahkan, pernah pada saat vaksinasi, dari 4300 yang ditargetkan pada hari itu, hanya 800 orang yang memenuhi syarat untuk divaksin, sedangkan 3500 sisanya terpaksa ditunda karena hipertensi dan DM.
Tuntasnya vaksinasi nakes menurut Pj Gubernur Sumbar, Hamdani, sangat penting. Sebab, vaksinasi nakes itu menjadi ukuran sebelum vaksinasi masyarakat umum. Maka dari itu, Hamdani berharap Satgas Covid-19 di Sumbar bisa lebih memaksimalkan kerjanya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman, menyebut apa yang dilakukan Satgas selama ini sudah berjalan baik, bahkan Sumbar menjadi acuan. Sebab Sumbar memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang secara khusus menegaskan tentang protokol kesehatan atau adaptasi kebiasaan baru.
Selain itu, Sumbar juga menjadi daerah dengan pemeriksaan sampel terbanyak di Indonesia, dan kondisi terakhir, dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, hanya tersisa empat daerah yang berstatus oranye.
“Artinya, apa yang sudah kita lakukan sudah dijalur yang benar. Terbukti dari tingkat kesembuhan kita sudah 94%, ini tertinggi di indonesia dan tingkat hunian covid juga rendah. Namun begitu, sesuai arahan Gubernur, kita akan optimalisasi fungsi Satgas sesuai aturan yang ada,” ujar Jasman.(*)